Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Lutut Nyeri saat Naik Turun Tangga, Cek Sebabnya

Nyeri lutut lebih umum karena kurang aktivitas fisik dan terlalu banyak duduk. Seperti apa cara menanganinya?

14 Desember 2022 | 20.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nyeri lutut bukan hanya penyakit lansia. Semakin banyak anak muda berusia 25-35 tahun dengan keluhan nyeri lutut, terutama saat menaiki dan menuruni tangga, bangun dari kursi, jongkok atau berlutut, dan berkendara jarak jauh.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari Times of India, Dr. Raghu Nagaraj, direktur dan ahli bedah ortopedi dan penggantian sendi Rumah Sakit Fortis, Cunningham Road, Bangalore, mengatakan, “Hal ini biasanya disebabkan oleh kondisi yang disebut chondromalacia of patella ( tulang tempurung lutut). Hal ini disebabkan berbagai hal, seperti otot tegang, kelemahan otot, dan terutama paha depan dan belakang, yang menyebabkan posisi patela miring dan dengan demikian meningkatkan gaya gesekan antara tulang paha dan patela. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyebab 
Nyeri lutut lebih umum karena kurangnya aktivitas fisik di kalangan anak muda akibat kondisi kerja dari rumah yang melibatkan duduk dalam waktu lama dan juga karena aktivitas fisik yang terlalu berat tanpa pemanasan dan peregangan yang tepat pada penggemar kebugaran. Kondisi ini dapat dicegah, terutama dengan melakukan latihan sendi lutut secara teratur, yang terutama melibatkan latihan peregangan, penguatan dan pengkondisian otot paha depan, hamstring, dan gluteal. 

"Masalah lutut juga dapat terlihat pada orang muda ketika tiba-tiba mulai berolahraga dan otot belum siap karena kurangnya fleksibilitas. Lutut adalah bagian tubuh yang paling rentan karena seluruh beban tubuh menimpanya. Oleh karena itu, segala jenis aktivitas berat menyebabkan nyeri lutut dan persendian,” kata Dr. Narayan Hulse, direktur Departemen Ortopedi, Bedah Tulang dan Sendi, Rumah Sakit Fortis. 

Selain itu, faktor patah tulang juga bisa menyebabkan kondisi ini. Penyebab nyeri lutut lain adalah robekan meniskus (shock absorber) pada lutut, yang umumnya terjadi karena aktivitas fisik seperti olahraga atau lari.

Kenapa lutut terasa linu saat naik turun tangga? Hulse menjelaskan, “Sekelompok penyakit dapat menyebabkan nyeri lutut, khususnya saat menaiki dan menuruni tangga. Selama berjalan normal, berat badan ditanggung terutama oleh paha (femur) dan tulang kaki (tibia). Namun, saat menaiki tangga, berat badan harus ditanggung oleh sendi lutut yang tertekuk pada sudut yang terus berubah. Saat menaiki tangga, mekanisme pengungkit terjadi dan karenanya gaya efektif terjadi di bagian depan sendi lutut mungkin dua sampai tiga kali berat badan. Saat itulah patela berada di bawah tekanan yang luar biasa.  

Patela adalah bagian tulang kecil yang berlokasi di lutut, tepatnya sebelum sendi lutut. Peran patela sebagai pendukung kaki untuk bergerak dan berdiri. Caranya dengan mengurangi tekanan pada sendi lutut dan tulang rawan pembungkus tulang pada sendi. Karenanya, kondisi apapun yang mempengaruhi patela dapat menyebabkan nyeri di tangga. 

“Otot di sekitar lutut akan mengalami kejang karena otot paha bagian dalam lemah. Mereka akan menarik tempurung lutut ke samping. Mekanisme pelindung lutut yang tidak membuat lentur ini membuat lutut dan persendian terasa sakit akibat aktivitas mendadak. Selain itu, hanya sedikit yang mendengar suara retakan saat gerakan lutut tiba-tiba dan kesulitan duduk dan bangun. Tidak ada yang akan berkonsentrasi pada paha bagian dalam saat berolahraga,” jelas Hulse.

Pengobatan 
Kondisi umum yang mempengaruhi disebut kondromalasia atau melemahnya tulang rawan karena degenerasi, trauma, atau cedera olahraga. Dalam kondisi ini, tulang rawan, bahan seperti bantalan, digunduli dari tulang dan mulai bergesekan dengan tulang paha. Ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan klinis.  

Beberapa pasien mungkin memerlukan rontgen atau scan MRI tetapi sebagian besar diobati dengan obat-obatan dan latihan sederhana. Jika rasa sakitnya parah, Anda mungkin memerlukan operasi lubang kunci, prosedur pencangkokan tulang rawan atau penggantian lutut sebagian tapi sangat jarang. 

Untuk menghindari nyeri, orang harus memulai dengan pemanasan secara perlahan dan beralih ke aktivitas fisik lain. Penting juga untuk memberikan waktu yang cukup pada otot untuk mengembangkan memori. Ini membuat otot siap untuk aktivitas fisik di masa depan. 

Setelah berolahraga, pendinginan dan peregangan juga penting karena otot tegang. Namun, orang dengan riwayat medis sebelumnya, seperti robekan ligamen atau cedera pada sendi lutut, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai latihan atau aktivitas fisik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus