Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Makan Nasi Goreng dan Batagor dengan Wine, Mau Coba?

Kalau pilihannya tepat, wine dapat menambah cita rasa makanan jadi lebih nikmat.

22 Februari 2019 | 12.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi gelas wine. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di negara-negara Barat, wine sering diminum sebagai pendamping makan besar. Kalau pilihannya tepat, wine dapat menambah cita rasa makanan jadi lebih nikmat. Begitu pun rasa wine yang jadi lebih enak. Tapi, minum wine saat makan belum menjadi kebiasaan di Indonesia.

Baca: Wine Berusia Tua Belum Tentu yang Paling Enak

General Manager Wine Cellar Drink & Dine yang juga seorang sommelier atau profesional wine, Manda Sicilian, mengatakan bahwa pada dasarnya hampir semua makanan bisa dimakan dengan minuman pendamping wine. Bahkan makanan Indonesia pun bisa. Persoalannya adalah tak semua orang bisa memilih wine yang cocok untuk makanannya.

“Kalau pas, wine bisa menambah enak makanan,” kata Manda yang mendapatkan gelar Indonesia Best Sommelier 2010, pada Kamis, 21 Februari 2019, di Wine Cellar Drink & Dine Mal Kelapa Gading, Jakarta.

Ia mencontohkan nasi goreng yang rasanya agak pedas, akan cocok jika dinikmati dengan white wine. “Pilihannya bisa white wine German Riesling yang rasanya medium sweet dan alkohol kurang dari 10 persen,” kata Manda. 

Wine ini terbuat dari anggur Riesling yang dikenal memiliki cita rasa sedikit manis dan sedikit asam karena mengandung acid. “Kalau makanan pedas harus diimbangi dengan yang manis karena itu bisa mengurangi rasa pedas,” kata dia.

Begitu pun dengan makanan Indonesia yang lain seperti batagor, sop buntut, atau seafood. Pada seafood, rasa white wine yang manis dan asam dapat mengurangi rasa dan aroma amis.

Tapi, lain lagi dengan makanan daging berlemak. Di negara-negara Barat, daging menjadi makanan yang sangat populer untuk red wine. Red wine memiliki rasa yang lebih kompleks, paduan rasa asam, manis, dan sepatnya pas. “Makin kompleks makanannya, wine-nya juga harus yang heavy. Rasa sepet pada red wine bisa jadi compliment untuk lemak daging,” kata Manda.

Baca: Ada Sweet Wine dari Indonesia, Apa Istimewanya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus