Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manikur gel semakin populer karena memberikan hasil yang lebih rapi dan tahan lama. Namun, seperti dikutip dari ABC News, para ahli mengingatkan potensi bahaya manikur gel. Lampu ultraviolet yang digunakan untuk manikur gel dapat memicu risiko kanker kulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
7 Kesalahan Saat Melakukan Manikur
Tren Manikur Prancis Bikin Kuku Tampak Bening, Simak Caranya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang model, Karolina Jasko mengatakan dia didiagnosis menderita kanker kulit melanoma. Karolina Jasko, 20 tahun, selama ini melakukan manikur gel yang menggunakan sinar lampu ultraviolet.
Lampu ultraviolet biasanya digunakan setelah manikur agar hasil menjadi lebih maksimal. Caranya, cukup dengan memasukkan telapak tangan ke dalam sebuah kotak yang berongga dan di dalamnya memancarkan sinar ultraviolet berwarna biru. Diamkan telapak tangan dengan kuku yang telah dimanikur selama beberapa saat, lalu keluarkan.
Menurut laporan yang diterbitkan American Academy of Dermatology, paparan sinar ultraviolet selama manikur gel harus menjadi perhatian semua orang, terutama bagi mereka yang sangat sensitif terhadap sinar tersebut. Dokter kulit Chris G. Adigun, mengatakan kendati sinar ultraviolet A tidak membakar kulit seperti sinar ultraviolet B, cahaya ini mampu menembus kulit dan merusak DNA serta kolagen.
Ilustrasi manikur gel dengan menggunakan lampur ultraviolet.
"Jika DNA dan kolagen sudah rusak, akibatnya muncul penuaan dini dan dapat meningkatkan risiko kanker kulit," kata Chris G. Adigun. Buat kamu yang melakukan manikur gel, perhatikan dosis sinar ultraviolet yang terpapar ke kulit. "Meski sebentar, sinar ini bersifat intens dan daya rusaknya sampai ke dalam kulit."
Untuk melindungi kulit, Adigun menyarankan memakai tabir surya atau sun block sebelum melakukan manikur gel.