Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mau panjang umur, kurangi makan

Percobaan di AS menunjukkan bahwa pengurangan jumlah makanan berupa protein, kalori dan lemak bisa memperpanjang usia. pengurangan makan dapat dimulai pada usia muda. (ksh)

10 Juli 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MAKAN banyak tidak akan membikin umur panjang dan sehat. Sebaliknya, makan sedikit besar kemungkinan membuat hidup lebih tahan lama -- dan bebas dari ancaman penyakit. Pikiran ini sekarang sedang berkembang di kalangan peneliti Amerika Serikat. Dalam berbagai percobaan, para peneliti menemukan bukti yang meyakinkan, bahwa usia bisa diperpanjang dengan mengurangi sepertiga kalori dari jumlah yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan bobot tubuhnya. Percobaan binatang menunjukkan hidup "kurang gizi" bisa memperpanjang usia sampai 40 tahun. Kecenderungan daya tahan yang menurun menjelang usia tua juga berkurang. Sehingga orang akan terhindar dari penyakit jantung, kanker, ginjal dan penyakit tulang. Dari berbagai percobaan itu disimpulkan: Orang akan mati semata-mata karena usia yang benar-benar sudah lanjut. Sekalipun percobaan-percobaan itu masih terbatas pada binatang, tapi sarjana tadi beranggapan hasilnya juga akan sama pada manusia. Sebenarnya, makan sedikit bisa memperpanjang umur pada binatang percobaan, sudah ditemukan sejak setengah abad yang lampau di Universitas Cornell AS. Banyak penelitian yang dilakukan kemudian juga berkesimpulan sama. Tetapi ketika itu hanya dianggap sebagai barang aneh. Sekarang baru dilihat kemungkinannya pada manusia. Mereka yang terlibat dalam penelitian terhadap hubungan antara makan sedikit dengan kesehatan dan usia itu, tidak menganjurkan orang supaya hidup kekurangan gizi. "Binatang percobaan kami tidak kekurangan gizi. Zat-zat makanan mereka tidak kurang dari batas yang dianjurkan," tukas Dr. Edward J. Masoro dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di San Antonio. Masoro menemukan kalau konsumsi protein tikus percobaan dikurangi setengah, memang usianya tambah panjang. Tetapi perpanjangan usia itu lebih banyak lagi kalau kalorinya dikurangi 40%. Protein adalah zat pembentuk sel tubuh, sedangkan kalori yang dihasilkannya hanya setengah dari yang dihasilkan lemak dan karbohidrat. Sementara itu Dr. Gabriel Fernandes dari Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering di New York menemukan pengurangan makanan berlemak dan kalori mencegah binatang percobaan dari penyakit pembuluh darah. Dia juga menemukan pembatasan konsumsi kalori secara ketat bisa mencegah dan menyembuhkan kanker payudara. Tetapi kapan pembatasan jumlah makanan itu bisa dimulai? Sistem daya tahan tubuh mencapai puncak kemampuannya dalam menangkis penyakit pada usia puber. Sesudah itu dia akan menurun pelan-pelan. Pada usia tua kemampuannya tinggal 10 sampai 20% saja lagi. Para ahli menganggap pembatasan jumlah makanan itu bisa dimulai sejak usia muda. Karena dalam sebuah penelitian ditemukan kalau berpantang makan banyak itu diamalkan pada usia setengah baya, perpanjangan usia hanya sekitar 10%. Para ahli nampaknya cukup tertarik yada khasiat "kekurangan gizi" dalam meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Dr. Robert A. Good seorang ahi immunologi dari Oklahoma menyebutkan tentang begitu banyaknya bukti yang meyakinkan bahwa pengurangan protein, kalori atau lemak "bisa mengurangi atau mencegah sama sekali penyakit-penyakit keturunan." Dia sejak lama sudah memikirkan pengubahan jumlah makanan yang didukung secara ilmiah untuk melawan penyakit yang muncul karena melemahnya sistem pertahanan tubuh, seperti jantung, ginjal dan tulang. Penelitian klinis mengenai hubungan "kurang makan" dengan usia panjang belum pernah dilakukan terhadap manusia. Tetapi pengamatan pada penduduk yang benar-benar kurang gizi karena keadaan lingkungan dan miskinnya sarana kesehatan menyebabkan pendeknya usia. Pada zaman Romawi kuno misalnya, hanya setengah dari jumlah penduduk yang bisa mencapai usia 22 tahun. Di Amerika Serikat sekarang ini separuh penduduknya bisa bertahan sampai 76 tahun. Kalau penyakit-penyakit abad modern di negara itu, seperti kanker, jantung dan ginjal bisa dihindari, usia rata-rata di sana bisa mencapai 90 tahun. Ahli seperti Masoro dari Texas itu malahan beranggapan kalau hasil yang ditunjukkan tikus-tikus percobaan tadi khasiatnya sama pula pada manusia, maka umur orang Amerika bisa mencapai 140 tahun. Sedang usia rata-rata bisa lebih 120 tahun. Di Indonesia agaknya belum dapat diterapkan pengurangan makanan di kalangan penduduk. Sebab penduduk di pedesaan umumnya masih banyak menderita kekurangan kalori dan protein.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus