Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Siwak dipakai untuk membersihkan gigi oleh orang-orang di masa lalu dan lekat dengan budaya Timur Tengah. Sebelum pasta gigi dan sikat gigi dengan mudah didapatkan di toko, mereka telah membersihkan gigi dengan siwak, batang dari ranting Salvadora persica.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di zaman modern yang lebih praktis, apakah siwak bisa menggantikan sikat gigi dan pasta gigi? Spesialisas konservasi gigi drg. Dewi Isroyati mengatakan semua kembali kepada pilihan setiap orang, ingin memakai siwak atau sikat dan pasta gigi untuk membersihkan mulut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Siwak yang berasal dari tumbuhan memang salah satu alat menyikat gigi dan sudah dari dulu dipakai," kata Dewi.
Setelah sikat gigi ditemukan, benda ini kemudian dipakai untuk membersihkan gigi. Tapi bukan berarti siwak tak bisa lagi digunakan.
"Kalau orang zaman sekarang mau pakai siwak silakan. Siwak sudah mengandung flouride dan kalsium, kalau dibandingkan dengan pasta gigi saat ini," jelasnya.
Oleh karena itu, tak perlu bingung memilih antara pasta gigi dan siwak karena keduanya sah saja. Yang dilarang adalah sama sekali tidak menyikat gigi. Berbagai penelitian modern membuktikan siwak juga bisa menghambat dan mematikan pertumbuhan bakteri serta menguatkan permukaan email gigi sehingga mencegah timbulnya gigi berlubang.
Selain itu, siwak juga dapat menghentikan pendarahan dan peradangan gusi, merangsang peningkatan produksi air liur yang berfungsi menetralkan kondisi asam di mulut. Saat ini, siwak sudah diekstrak dan digunakan sebagai salah satu bahan tambahan dalam pasta gigi. Ada juga produsen pasta gigi yang menambahkan mint untuk memberikan kesegaran nafas.