Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Menanam, Memintal Kepala Botak

Usaha-usaha untuk menanam rambut pada kepala botak. keterangan dr. i gusti agung rata tentang menanam rambut dan cara-cara untuk mengatasi botak. (ksh)

3 Januari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIAPA bilang botak itu penyakit. Cuma memang ada yang merasa kurang lengkap kalau rambut di kepalanya rontok. Mayor Awy dari Pusat Sejarah ABRI di Jakarta, misalnya, setelah sekian lama menderita karena kekurangan rambut, dua tahun yang lalu berangkat ke sebuah salon di Jalan Gajah Mada, Jakarta. Salon rambut itu milik seorang Cina asal Medan. Caranya cukup unik. Berkali-kali dia harus datang ke salon itu untuk memperoleh rambutnya kembali. "Setiap kali daang, 200 rambut ditanam di kepala saya," cerita Mayor Awy. Sebenarnya untuk menutup culah di kepalanya bisa dilakukan sekaligus. Tapi penanaman rambut itu rupanya membawa penderitaan khusus buat si pasien. Sakitnya tak kepalang. Sebab rambut-rambut baru itu ditanamkan dengan menggunakan sebuah jarum. "Untuk menahan rasa sakit saya diberi obat," katanya. Dalam beberapa kali penanaman, di kepala Mayor Awy berhasil ditanam 3000 helai rambut baru. Menghabiskan sekitar Rp 100.000. Culah di kepalanya sudah tertutup. Ia senang. Beberapa kali dia dipotret oleh pemilik salon. Tak tahu untuk apa. Tapi malang, rambut itu hanya bertahan dua bulan. "Jika digaruk atau disisir rontok kembali," katanya kepada Saur Hutabarat dari TEMPO. Pantas kalau dia menjadi penasaran. Tapi apa boleh buat. Kebetulan ketika rambut-rambut itu rontok dia sedang tugas belajar di Bandung. Sekembalinya ke Jakarta, salon milik Cina itu langsung dia cari. "Untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya. Lagi pula saya khawatir potret saya yang dia ambil dulu dijadikan propaganda." Tapi yang diuber sudah pindah alamat. Dari alamat terakhir di Jalan Batutulis, Cina itu sudah minggat pula entah ke mana. "Sampai sekarang belum bertemu," kata Awy. Usaha penanaman rambut rupanya bukanlah tipu daya orang-orang yang mencari untung. Dokter-dokter ahli penyakit kulit dan kelamin yang mengkhususkan diri dalam kosmetika juga melakukannya. Rambut itu ditanam dengan kedalaman 3 sampai 4 mm. Cuma untuk mencapai hasil yang memuaskan, sistem penanaman "dikombinasikan pula dengan transplantasi" seperti yang dikatakan dr. I. Gusti Agung K. Rata dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Tapi menurut dokter ini "transplantasi yang lebih baik". Rambut lengkap dengan kulit kepala dari bagian belakang telinga dipindahkan ke bagian yang gundul. Di negara-negara maju cara ini gampang ditempuh orang. "Di sini baru pada taraf percobaan," kata dr. Rata. Tapi untuk mengatasi botak banyak cara: Sebab penyebabnya juga rupa-rupa. Bisa karena faktor keturunan, karena tekanan mental. Juga disebabkan oleh penyakit seperti lepra, sipilis dan tifus. Kalau kelenjar pertumbuhan terganggu rambut juga bisa gundul. Kalau begini biasanya diatasi dengan pemberian hormon. "Yang jelas tak ada obat untuk semua botak," ulas dr. Rata. Pasaran untuk penanggulangan "penyakit" gundul ini rupanya cukup luas. Tak heran beberapa pihak mencoba peruntungan di sini. Pertengahan November 1980 PT Groom membuka salon botak dengan sistem weaving di lantai 11, Hotel Jayakarta Tower, Jakarta Utara. Di situ nangkring Nyonya Catarine Meyer yang siap melakukan penenunan rambut. Karena dia menggunakan sistem penenunan maka orang yang botak total tak bisa mendapat perawatan. Bernapas Mula-mula kawasan yang botak diukur, seperti penjahit hendak membuat pola. Setelah diketahui berapa luas kepala yang tak berambut berikut polanya, dibuatkanlah wig mengikuti pola tadi. Wig ini kemudian dijalin atau dipintal dengan rambut asli. "Pintalannya cukup kuat. Dijamin tidak copot meski dipakai berenang atau menunggang kuda," ucap Jacob Sollu, direktur salon pemintalan buat kaum botak itu. Selain memintal, salon ini juga memberikan pengobatan pencegahan kerontokan rambut dengan alat kosmetika, seperti shampoo. Yang agak berabe, menurut Jacob Sollu, kalau rambut orang yang culah keriting. Rambut bisa campur aduk, karena sulit mencari rambut keriting Rambut lurus gampang. Kalau yang pirang bisa diimpor dari Singapura. Kalau si pemakai tak betah dengan pintalan yang tertempel di kepalanya, tak ada jalan lain dia harus tergantung pada salon. Karena alat untuk memasang dan menanggalkannya menggunakan alat khusus. "Hanya kami yang bisa melakukannya," kata Jacob. Soal tarif dia tak bersedia mengatakan. Karena tergantung pada jumlah, jenis dan gaya pintalan yang diminta. Tapi bisa dibayangkan. Bahan baku berupa rambut 'kan bukan sedikit. Sedangkan yang mengerjakan orang yang lama belajar di Jerman. Jika anda berminat memintal rambut -- untuk membungkus kekurangan yang barangkali buat orang lain malahan mengesankan -- ada baiknya mendengar dr Rata, ahli kulit "Kulit kepala itu bernapas. Mengeluarkan bahan-bahan seperti keringat dan sisa-sisa pembakaran badan. Kalau fungsi itu dihalangi tentu ada akibatnya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus