Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun ikan sumber protein, asam lemak omega-3, dan nutrisi berkualitas tinggi, kandungan merkuri dalam beberapa jenis ikan menjadi perhatian kesehatan. Kadar merkuri yang tinggi dapat menyebabkan masalah serius, terutama bagi ibu hamil, anak kecil, dan orang dengan konsumsi ikan berlebihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA) merekomendasikan kelompok ini untuk membatasi konsumsi ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi. Ikan yang besar dan berumur panjang cenderung memiliki kadar merkuri lebih tinggi karena proses bioakumulasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut adalah beberapa ikan dengan kandungan merkuri tertinggi:
- Ikan makarel raja (king mackerel): Memiliki kadar merkuri rata-rata 0,730 ppm.
- Ikan pedang (swordfish): Dengan kadar merkuri 0,995 ppm, ikan ini termasuk yang paling berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
- Ikan hiu (shark): Mengandung 0,979 ppm merkuri.
- Marlin: Kadar merkurinya mencapai 0,485 ppm.
- Tilefish dari Teluk Meksiko: Memiliki kadar merkuri tinggi dan perlu dihindari oleh kelompok rentan.
- Bigeye tuna: Kadar merkurinya 0,689 ppm, menjadikannya salah satu ikan tuna dengan merkuri tertinggi.
- Orange roughy: Jenis ikan laut dalam ini juga memiliki kadar merkuri signifikan.
Selain ikan-ikan tersebut, beberapa jenis lainnya, seperti Spanish mackerel, grouper, dan halibut, memiliki kadar merkuri menengah dan harus dikonsumsi dengan hati-hati.
Dampak Kesehatan Konsumsi Ikan Bermerkuri
Merkuri dikenal berbahaya bagi sistem saraf dan otak. Paparan merkuri berlebih dapat menyebabkan gangguan memori, keterampilan motorik halus, dan meningkatkan risiko penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson. Ibu hamil yang mengonsumsi ikan dengan merkuri tinggi juga berisiko menyebabkan gangguan perkembangan otak pada janin.
Namun, manfaat ikan sebagai sumber nutrisi tetap penting jika konsumsi dilakukan secara bijak. FDA merekomendasikan konsumsi ikan rendah merkuri seperti salmon, sarden, dan trout untuk memenuhi kebutuhan gizi tanpa risiko merkuri. Wanita usia subur, ibu hamil, dan anak-anak dianjurkan makan ikan rendah merkuri sebanyak dua hingga tiga porsi per minggu, sementara ikan berkadar merkuri menengah hanya boleh dikonsumsi sekali seminggu.
Untuk menghindari paparan merkuri berlebihan, penting bagi semua orang untuk mengurangi konsumsi ikan berkadar merkuri tinggi, seperti ikan hiu atau king mackerel. Dengan pemilihan ikan yang tepat, manfaat kesehatan dari seafood dapat dirasakan tanpa mengorbankan keamanan tubuh.
HEALTHLINE | THE SPRUCE EATS