Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Aluminium Bikin Pikun ?

Para peneliti di inggris menemukan bahwa kepikunan disebabkan oleh kerusakan dalam susunan kimia otak. terdapat jumlah aluminium yang lebih banyak dibandingkan orang sehat. (ksh)

3 Januari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"APAKAH tidak berbahaya memilih Ronald Reagan yang sudah berusia 69 tahun. Sebab janganjangan nanti dia pikun ketika menduduki jabatan presiden." Begitu antara lain kampanye lawan-lawan calon presiden dari California itu tempo hari. Tapi Reagan semasa masih dalam suasana kampanye itu yakin (apalagi sekarang setelah terpilih) dia benar-benar sehat. Dalam sebuah wawancara dia menantang ejekan itu. "Kesehatan saya sekarang ini persis seperti 20 tahun yang lalu," ujarnya. Dia menekankan bahwa dia sama sekali tidak kurang dalam daya ingat. Juga tidak terserang penyakit yang berhungan dengan ketuaan. "Saya akan mengundurkan diri," katanya tegas seandainya dokter Gedung Putih nanti menemukan bahwa dia menderita penyakit kepikunan. Lawan-lawan politiknya boleh menunggu. Untuk menentukan pikun atau tidak buat para ahli tidaklah sulit. Penyakit ini memang sudah menjadi perhatian sejak 1906. Tapi baru belakangan ini mcreka menaruh perhatian lebih mendalam. Sampai sekarang penyakit ini mirip kanker. Tak jelas penyebabnya. Karena itu pula tak tahu obatnya. Para peneliti di Inggris belum lama ini menemukan bahwa kepikunan disebabkan oleh kerusakan dalam susunan kimia otak. Mereka menemukan otak orang-orang pikun (dalam jumlah yang berarti) kehilangan sebuah enzim yang membuat acetylcholine, salah satu bahan terpenting dari otak yang berfungsi menyampaikan isyarat dari sel saraf yang satu kepada yang lain. Sementara tim peneliti dari Kanada menjumpai jumlah aluminium yang lebih banyak di otak penderita kepikunan dibandingkan orang sehat. Mereka kini giat meneliti bagaimana aluminium mempengaruhi fungsi otak. Faktor Genetika Beberapa peneliti dari Amerika Serikat, terutama di Albert Einstein College of Medicine, New York, memusatkan perhatian pada faktor genetika. "Tapi kami masih belum tahu bahwa penyebabnya adalah keturunan. Mungkin juga karena lingkungan," kata Dr. Robert Katzman sebagaimana ditulis dalam majalah ilmiah populer Discover, November 1980. Cuma memang penderita kepikunan lebih banyak ditemukan di kalangan keluarga orang pikun. Angkanya cukup memancing. Di antara orang banyak, dalam usia 65 tahun, kemungkinan pikun cuma 1%. Tapi di kalangan yang bersaudara orang pikun angkanya 4%. Di antara anak-anak mereka malahan 10%.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus