Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan seringkali membawa perubahan tidak hanya dalam cuaca, tetapi juga dalam kebiasaan tubuh manusia. Salah satu fenomena yang mungkin dialami oleh banyak orang adalah peningkatan frekuensi buang air kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak hanya merupakan kebetulan semata, ada penjelasan ilmiah dan kesehatan yang melatarbelakangi fenomena ini. Berikut adalah beberapa alasan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang cenderung lebih sering buang air kecil saat musim hujan.
- Cuaca Dingin
Musim hujan seringkali diiringi oleh cuaca dingin, dan cuaca dingin dapat mempengaruhi cara tubuh kita berfungsi. Menurut Arkansasurology, suhu dingin dapat memicu reseptor rasa dingin pada kulit kita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perasaan dingin ini kemudian memberi sinyal kepada otak untuk meningkatkan aliran darah ke organ dalam tubuh, termasuk kandung kemih. Penyempitan pembuluh darah dapat meningkatkan produksi urine dan memicu keinginan untuk buang air kecil.
- Kurangnya Aktivitas Fisik
Saat musim hujan, banyak orang cenderung lebih memilih untuk tinggal di dalam ruangan dan mengurangi aktivitas fisik mereka. Dikutip dari Avogel, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh.
Untuk mengatasi hal ini, tubuh dapat merespons dengan memproduksi lebih banyak urin untuk mempertahankan suhu internal yang stabil.
- Respons Tubuh terhadap Perubahan Lingkungan
Tubuh manusia memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa terhadap perubahan lingkungan. Saat cuaca berubah, terutama menuju suhu yang lebih dingin, tubuh merespons dengan meningkatkan aktivitas beberapa organ, termasuk kandung kemih.
Hal ini sejalan dengan penjelasan dari beberapa sumber di atas, bahwa cuaca dingin dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan frekuensi buang air kecil.
- Peningkatan Konsumsi Minuman Hangat
Selain itu, banyak orang cenderung mengonsumsi minuman hangat seperti teh atau kopi saat cuaca dingin, yang juga dapat merangsang produksi urine. Dilansir dari Accuweather, pada hari-hari dengan suhu dingin, kita cenderung mengonsumsi minuman hangat secara lebih berlebihan sebagai cara untuk merasa hangat.
Minuman tambahan ini tidak hanya meningkatkan volume cairan dalam tubuh tetapi juga merangsang kandung kemih untuk menghasilkan lebih banyak urine. Akibatnya, kita merasa lebih sering perlu buang air kecil.
Meskipun fenomena ini mungkin terasa umum, tetapi ada ilmu dan kesehatan yang terkait dengan peningkatan frekuensi buang air kecil saat musim hujan. Cuaca dingin, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi minuman hangat, dan respons tubuh terhadap perubahan lingkungan semuanya berkontribusi terhadap perasaan harus buang air kecil lebih sering pada beberapa orang saat cuaca musim hujan.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat merespons perubahan cuaca dengan cara yang berbeda, dan ini mungkin hanya menjadi pengalaman pribadi bagi sebagian orang.
AVOGEL | ACCUWEATHER | ARKANSASUROLOGY
Pilihan editor: 8 Risiko Pakai Sepatu Basah Saat Hujan, Bisa Terkena Infeksi