Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengapa Perayaan Natal Identik dengan Pohon Cemara?

Asal mula penggunaan cemara sebagai pohon Natal masih sering diperdebatkan. Tapi, banyak yang percaya tradisi ini berawal dari Jerman.

24 Desember 2021 | 16.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Natal memiliki banyak tradisi, salah satunya adalah pohon cemara yang didekorasi sedemikian rupa. Mengapa perayaan Natal identik dengan pohon cemara?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asal mula penggunaan cemara sebagai pohon Natal masih sering diperdebatkan. Tapi, banyak yang percaya tradisi ini berawal dari Jerman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari laman Britannica, pada tahun 723 Masehi di Jerman, seorang misionaris Inggris bernama St. Bonifasius bertemu dengan orang-orang kafir. Mereka sedang mempersiapkan pengorbanan di sebuah pohon ek untuk dewa Thor (Donar).

Bonifasius lalu membawa kapak ke pohon itu dan saat tidak dipukul oleh dewa mereka, ia mengatakan pada orang-orang kafir yang terpesona bahwa pohon cemara di dekatnya adalah pohon suci mereka. Sementara sumber lain mengatakan pohon cemara tumbuh di lokasi pohon ek yang tumbang.

Pohon cemara kemudian menjadi bagian dari ritual Kristen di Jerman. Pada abad pertengahan, pohon-pohon cemara ini digantung dengan apel dan dipajang di rumah-rumah pada 24 Desember.

Pada abad 16, Martin Luther lah yang pertama kali menggantung lilin yang menyala di pohon itu. Pada abad 19, cemara sebagai pohon Natal menjadi tradisi yang mapan di Jerman. Saat orang Jerman bermigrasi, mereka memperkenalkan pohon Natal ke negara lain, terutama Inggris. 

Pada 1790-an di Inggris, istri Raja George III bernama Charlotte yang kelahiran Jerman memiliki pohon yang didekorasi untuk liburan. Tetapi, tradisi dekorasi pohon Natal di Inggris dipopulerkan oleh pangeran kelahiran Jerman, Pangeran Albert, dan istrinya, Ratu Victoria. 

Pasangan inilah yang menjadikan pohon Natal sebagai bagian penting dari perayaan liburan. Pada 1848, muncul ilustrasi keluarga kerajaan di sekitar pohon cemara yang dihias di surat kabar London, Inggris. Pohon natal pun segera menjadi umum ditemukan di rumah-rumah Inggris.

Imigran Jerman juga memperkenalkan pohon Natal di Amerika Serikat, meskipun kebiasaan itu awalnya tidak dianut dan banyak ditentang oleh orang-orang Puritan. Baru pada 1820-an, Natal mulai populer di Amerika.

Pohon Natal pertama di negara itu dilaporkan dipajang pada 1830-an. Popularitas pohon Natal menyebar luas berkat bantuan majalah ternama Godey's Lady's Book yang pada 1850 menerbitkan ilustrasi 1848 tentang bangsawan Inggris dengan pohon cemara dan dekorasinya.

Lambat laun, cemara sebagai pohon Natal menyebar ke seluruh dunia. Tetapi, tradisi ini mulai berdampak buruh sehingga digunakanlah pohon Natal buatan untuk menghindari penebangan pohon.

AMELIA RAHIMA SARI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus