Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Hiperpigmentasi, Berbahayakah?

Gejala utama hiperpigmentasi adalah area gelap pada kulit. Bercak dapat bervariasi dalam ukuran dan berkembang di mana saja di tubuh.

9 Juli 2022 | 22.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi melasma. Foto : vstory

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hiperpigmentasi merupakan kondisi munculnya bercak gelap pada kulit. Mengutip National Cancer Institute, Hiperpigmentasi merupakan kondisi munculnya bercak gelap pada kulit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiperpigmentasi terjadi ketika sel-sel khusus di kulit membuat terlalu banyak pigmen yang disebut melanin. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiperpigmentasi dapat berbentuk bintik-bintik, bintik-bintik penuaan, atau area kulit yang lebih gelap. Meski secara umum tidak berbahaya, hiperpigmentasi dapat mengganggu penampilan sehingga dapat mengurangi kepercayaan diri bagi pengidapnya

3 Jenis Hiperpigmentasi 

Melansir Healthline, terdapat sejumlah jenis hiperpigmentasi:

Melasma. Melasma diyakini disebabkan oleh perubahan hormonal dan dapat berkembang selama masa kehamilan. Area hiperpigmentasi dapat muncul di area tubuh mana pun, tetapi paling sering muncul pada area wajah dan perut.

Sunspots. Biasa disebut juga bintik hati. Sunspot disebabkan paparan sinar matahari yang berlebihan dari waktu ke waktu. Umumnya, muncul sebagai bintik-bintik di area yang terkena sinar matahari, seperti tangan dan wajah.

Post-inflammatory hyperpigmentation. Ini merupakan kondisi Hiperpigmentasi akibat cedera atau peradangan pada kulit. Penyebab umum jenis ini adalah jerawat.


Gejala-gejala

Gejala utama hiperpigmentasi adalah area gelap pada kulit. Bercak dapat bervariasi dalam ukuran dan berkembang di mana saja di tubuh.

Penyebab terbesar untuk jenis hiperpigmentasi yang umum adalah paparan sinar matahari dan peradangan pada kulit. Kedua situasi tersebut dapat meningkatkan produksi melanin. Semakin besar paparan sinar matahari, semakin besar pula risiko peningkatan pigmentasi kulit.

Tergantung pada jenis gangguannya, faktor risiko penyebab hiperpigmentasi dapat termasuk:

penggunaan kontrasepsi oral atau kehamilan, seperti yang terlihat pada melasma
jenis kulit yang lebih gelap, yang lebih rentan terhadap perubahan pigmentasi
obat-obatan yang meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari
Apa penyebab hiperpigmentasi?

Penyebab umum hiperpigmentasi adalah produksi melanin yang berlebihan. Melanin adalah pigmen yang memberi warna pada kulit. Obat-obatan tertentu, salah satunya obat kemoterapi, dapat menyebabkan efek samping berupa hiperpigmentasi. Kehamilan mengubah kadar hormon dan dapat mempengaruhi produksi melanin pada beberapa wanita.

Penyakit endokrin langka yang disebut penyakit Addison dapat menghasilkan hiperpigmentasi yang paling jelas di area paparan sinar matahari, seperti wajah, leher, dan tangan, dan area yang terpapar gesekan, seperti siku dan lutut.

Hiperpigmentasi adalah akibat langsung dari peningkatan kadar hormon dalam tubuh Anda yang menghasilkan peningkatan sintesis melanin. Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan melanin.

 
Bagaimana hiperpigmentasi diobati?

Obat resep topikal dapat mengobati beberapa kasus hiperpigmentasi. Obat ini biasanya mengandung hydroquinone topikal yang mencerahkan kulit. Namun, penggunaan hydroquinone yang berkepanjangan dapat menyebabkan penggelapan kulit, yang dikenal sebagai ochronosis. Jadi sebaiknya gunakan hydroquinone topikal hanya dengan pengawasan dokter kulit.

Menggunakan retinoid topikal juga membantu meringankan bintik-bintik gelap pada kulit. Penggunaan obat tadi membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mencerahkan area yang gelap.

Perawatan mandiri juga dapat dilakukan menggunakan sunscreen. Penggunaan sunscreen merupakan faktor terpenting dalam memperbaiki sebagian besar penyebab hiperpigmentasi. Pilih sunscreen yang memiliki setidaknya SPF 30 hingga 50 serta memiliki cakupan spektrum yang luas.

Gunakan sunscreen setiap hari. Oleskan kembali setiap 2 jam jika berada di bawah sinar matahari. Dalam hal ini, disarankan untuk menggunakan tabir surya mineral yang mengandung iron oxide. Gunakan setiap hari. Kenakan pakaian pelindung matahari yang mengandung SPF untuk mencegah hiperpigmentasi

 
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Saran Dokter Kulit untuk Hilangkan Pigmentasi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus