Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Jenis-jenis Intoleransi Laktosa dan Penyebabnya

Intoleransi laktosa disebabkan kekurangan laktase, enzim yang diproduksi oleh usus kecil yang diperlukan untuk mencerna laktosa.

9 Juni 2022 | 13.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi minum susu. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Laktosa merupakan gula yang ada dalam susu. Intoleransi laktosa dapat berkembang pada usia berapa pun. Namun intoleransi laktosa banyak terjadi pada orang berusia 20 hingga 40 tahun, meskipun begitu bayi dan anak kecil juga dapat terkena.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari my.clevelandclinic.com, intoleransi laktosa disebabkan oleh kekurangan enzim laktase dalam tubuh. Laktase merupakan enzim yang diproduksi oleh usus kecil yang diperlukan untuk mencerna laktosa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyakit pencernaan tertentu, seperti penyakit crohn, kolitis ulserativa, dan penyakit celiac, infeksi lambung atau usus, dan cedera pada usus kecil, seperti pembedahan, trauma, kemoterapi, atau terapi radiasi dapat mengurangi jumlah laktase yang tersedia untuk diproses laktosa dengan benar. Jika usus kecil terluka, intoleransi laktosa mungkin bersifat sementara dengan gejala membaik setelah usus sembuh.

Dikutip dari laman Healthline, berikut empat jenis intoleransi laktosa:

1. Intoleransi laktosa primer

Intoleransi laktosa primer merupakan jenis intoleransi laktosa yang paling umum. Orang dengan intoleransi laktosa primer membuat laktase jauh lebih sedikit. Biasanya tubuh berhenti membuat laktase sekitar usia 5 tahun. Saat kadar laktase menurun, produk susu menjadi lebih sulit untuk dicerna. Intoleransi laktosa primer disebabkan oleh gen dan umumnya di antara orang-orang dengan latar belakang Afrika, Asia, Hispanik, Mediterania, dan Eropa selatan.

2. Intoleransi laktosa sekunder

Intoleransi laktosa sekunder terjadi karena cedera, penyakit, atau kemungkinan pembedahan. Semua ini dapat mempengaruhi usus kecil Anda dan menyebabkan Anda membuat lebih sedikit laktase. Penyakit celiac dan penyakit crohn adalah dua penyakit usus paling umum yang terkait dengan laktase rendah.

3. Intoleransi laktosa perkembangan

Intoleransi laktosa perkembangan terjadi pada bayi yang lahir prematur. Biasanya hilang dengan sendirinya, hanya berlangsung beberapa saat setelah lahir.

4. Intoleransi laktosa kongenital

Intoleransi laktosa kongenital sangat jarang terjadi. Biasanya terjadi ketika tidak ada laktase atau jumlah laktase yang sangat kecil yang diproduksi oleh usus kecil sejak lahir. Jenis intoleransi laktosa ini biasanya karena faktor kelainan genetik atau kedua orang tua yang mewariskan gen tersebut kepada anak mereka.

Tidak ada obat untuk intoleransi laktosa, namun mengurangi makanan dan minuman yang mengandung laktosa biasanya membantu mengendalikan gejalanya. Produk bebas laktosa meliputi susu sapi bebas laktosa, susu kedelai, yoghurt, dan beberapa keju. Selain itu beras, oat, almond, hazelnut, kelapa, quinoa, dan susu kentang.

Dikutip dari Medical News Today, untuk menghindari gejala, seseorang dengan intoleransi laktosa harus memeriksa label makanan dengan hati-hati karena beberapa makanan mungkin mengandung laktosa tersembunyi.

RINDI ARISKA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus