Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Rambut Jagung pada Anak, Ini Penyebabnya

Rambut jagung merupakan istilah yang menggambarkan kondisi rambut anak yang terlihat tipis dan berwarna kemerahan serta mudah dicabut

11 Januari 2023 | 16.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Patricia Gouw mengenakan kostum ala boneka anak perempuan yang muncul dalam episode permainan Lampu Merah dan Lampu Hijau di Squid Game untuk merayakan Halloween 2021. Makeup wajahnya pun nampak mirip dengan boneka itu, ditambah tatanan rambutnya yang kuncir dua dan berponi. Instagram/patriciagouw

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rambut jagung merupakan istilah untuk menyebut kondisi rambut anak yang terlihat tipis dan berwarna kemerahan serta mudah dicabut. Benarkah rambut jagung menjadi salah satu tanda bahwa anak kurang gizi ?

Rambut jagung menjadi salah satu tanda anak kekurangan gizi atau stunting. Namun, tidak semua kondisi rambut jagung pada anak berarti ia mengalami malnutrisi. Kondisi rambut anak juga akan dipengaruhi oleh materi genetik dari keluarga, khususnya orang tuanya. Bila secara genetik anak memiliki rambut yang tipis dan merah atau kekuningan, maka anak tidak bisa langsung dicap mengalami kurang gizi atau stunting. 

Baca : Rambut Anak Juga Bisa Rontok, Cek Penyebabnya

Rambut jagung sebagai salah satu tanda kwashiorkor banyak ditemukan di Asia. Penyakit ini terjadi akibat anak kekurangan protein. Masalah ini banyak ditemukan pada anak di bawah usia 5 tahun. Dikutip dari laman Healthline, kwashiorkor adalah gangguan gizi yang disebabkan kurangnya protein dalam makanan. 

Kondisi ini ditandai dengan rambut yang berubah warnanya jadi kemerahan (atau keoranyean), rapuh, mudah lepas tanpa rasa sakit, serta menipis. Rambut manusia hampir sepenuhnya terbentuk dari protein sehingga kekurangan protein dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu. Rambut pun menjadi gampang rontok, pigmen, juga rapuh.

Namun, sebagai orang tua jangan terburu-buru melakukan diagnosis atau pengobatan mandiri, karna belum tentu anak dipastikan mengalami kwashiorkor tanpa pemeriksaan dokter. Gejala lain kwashiorkor diantaranya anak lemas, bengkak pada kaki dan perut. Kulit anak juga terlihat kering, kusam, bahkan mengelupas. Dalam kehidupan sehari-hari, anak juga terlihat sering mengantuk dan tidak bersemangat. 

Meski menjadi salah satu kondisi yang bisa menandakan gejala kekurangan zat gizi, rambut jagung bisa terjadi karena beberapa hal, yaitu 

1. Kekurangan zat gizi

2, Faktor genetik, tetapi umumnya terjadi pada anak-anak Afrika albinism atau xanthism

3. Terkontaminasi racun

4. Bleacing pada orang dewasa 

RINDI ARISKA 

Baca : Ayah Tuntut Sekolah Rp 14 Miliar karena Potong Rambut Anak Tanpa Izin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus