Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Sindaktili, Kelainan Jari Tangan atau Kaki Bayi Menyatu saat Lahir

Sekitar 1 dari setiap 2.000-3.000 bayi lahir dengan jari tangan atau kaki yang menyatu atau disebut sindaktili.

20 Oktober 2022 | 06.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nama bayi biasanya menggambarkan harapan orangtua. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sindaktili adalah istilah medis merujuk pada kondisi kelainan yang terjadi ketika dua atau lebih jari pada bayi menyatu saat lahir. Kondisi ini diakibatkan gangguan pada proses pembelahan jari-jari janin. Dalam kasus yang jarang terjadi, jari tangan atau kaki dapat terhubung oleh tulang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Healthline, sekitar 1 dari setiap 2.000–3.000 bayi lahir dengan jari tangan atau kaki yang menyatu. Bisa dibilang kondisi ini cukup umum. Lantas bagaimana kondisi ini dapat terjadi?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tangan bayi mulanya berbentuk seperti dayung saat masih berkembang di dalam kandungan. Tangan akan mulai membelah dan membentuk jari sekitar minggu ke-6 atau ke-7 kehamilan. Pada kasus sindaktili, proses ini tidak berhasil diselesaikan dengan sempurna.

Menyatunya jari tangan dan kaki sebagian besar terjadi secara acak serta tanpa sebab yang jelas. Meski demikian, dikutip dari Cleveland Clinic, para ahli menduga sindaktili disebabkan oleh adanya gangguan pada gen bayi ketika masih berada dalam kandungan. Sejumlah kondisi sindrom juga diketahui menyebabkan sindaktili seperti down, apert, hingga poland.

Sindaktili dapat diatasi dengan operasi pemisahan jari yang menyatu. Kebanyakan bayi dengan sindaktili mulai dioperasi ketika berusia sekitar satu hingga dua tahun. Selama operasi, anak seharusnya tidak merasakan sakit.

Dalam prosedurnya, sebelum ahli bedah melakukan operasi, mereka akan memberi pengidap obat anestesi untuk membuatnya tertidur. Mereka biasanya juga akan melakukan cangkok kulit untuk menutupi jari-jari yang terpisah.

Usai operasi, pengidap mungkin perlu memakai belat atau gips pada tangan atau kaki mereka untuk menopang jari tangan atau kaki yang terpisah. Belat atau gips akan terus terpasang selama sekitar 3 minggu.

Pengidap juga mungkin memerlukan beberapa terapi fisik untuk memastikan tangan atau kaki mereka mendapatkan kembali kekuatannya dan dapat berfungsi penuh setelah operasi.

HATTA MUARABAGJA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus