Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stunting merupakan kondisi serius yang menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan anak akibat gizi buruk dan kekurangan nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu panjang, seperti dikutip dari laman UNICEF. Dalam menghadapi permasalahan ini, penting bagi masyarakat untuk mengenali ciri-ciri anak stunting, memahami cara pencegahan, dan menyadari dampaknya bagi masa depan generasi muda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ciri-ciri Anak Stunting
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari yankes.kemkes.go.id, anak yang mengalami stunting umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Tinggi badan pendek
Anak stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata anak seusianya.
2. Berat badan rendah
Meskipun tinggi badan cenderung pendek, berat badan anak stunting juga bisa kurang dari normal.
3. Perkembangan fisik terhambat
Pertumbuhan fisik dan otot anak stunting tidak sesuai dengan usia dan perkembangan seharusnya.
4. Daya tahan tubuh rendah
Anak stunting memiliki sistem kekebalan tubuh yang rentan terhadap penyakit dan infeksi.
Cara Pencegahan Stunting
Pencegahan stunting sangatlah penting untuk mencegah dampak buruk pada masa depan anak. Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil meliputi:
1. Gizi seimbang
Memastikan asupan gizi yang seimbang pada masa kehamilan dan menyusui, serta memberikan makanan bergizi dan variasi kepada anak saat memasuki usia 6 bulan.
2. Pemberian ASI eksklusif
Memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan dengan ASI tambahan hingga usia 2 tahun.
3. Pantau pertumbuhan anak
Rutin memantau pertumbuhan dan perkembangan anak oleh tenaga kesehatan terlatih untuk mendeteksi dini risiko stunting.
Dampak Stunting
Sebagai suatu permasalahan yang mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan, pemahaman mendalam tentang dampak stunting pada masa depan anak menjadi penting. Menggali lebih dalam tentang akibat dari stunting adalah langkah awal untuk mengatasi tantangan ini secara efektif. Dampak stunting dapat berpengaruh besar pada anak dan masa depannya, seperti contohnya sebagai berikut.
1. Keterbatasan kemampuan kognitif
Stunting dapat menyebabkan keterbatasan kemampuan kognitif dan perkembangan otak anak, menghambat belajar dan berkontribusi pada prestasi akademik yang rendah.
2. Rentan Terhadap Penyakit
Anak stunting memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.
3. Keterbatasan Produktivitas
Dampak stunting dapat berlanjut hingga masa dewasa dan berpengaruh pada produktivitas di kemudian hari.
4. Siklus Kemiskinan
Anak stunting cenderung menghadapi kesulitan dalam mencapai potensi mereka, sehingga stunting dapat menciptakan siklus kemiskinan yang sulit dipecahkan.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang ciri-ciri anak stunting, serta upaya pencegahan yang tepat, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat ditekan.
Peran semua pihak, termasuk keluarga, tenaga kesehatan, dan pemerintah, menjadi krusial dalam memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang yang cukup dan berkualitas untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan upaya bersama, kita dapat melindungi generasi muda dari dampak buruk stunting dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.
Pilihan Editor: Jokowi: Anak Orang Kaya Juga Ada yang Stunting, Apa Maksudnya?