Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Ginjal bocor pada anak, juga dikenal sebagai sindrom nefrotik, adalah kondisi medis yang melibatkan kerusakan pada glomerulus, unit penyaringan kecil di ginjal. Kondisi ini dapat mengakibatkan keluarnya protein dan darah ke dalam urin, yang merupakan tanda bahwa ginjal tak berfungsi sebagaimana mestinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengenali sindrom nefrotik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari National Health Service, meskipun sindrom nefrotik dapat menyerang orang dari segala usia, kondisi ini biasanya pertama kali didiagnosis pada anak berusia antara 1 dan 6 tahun.
Kebanyakan anak dengan sindrom nefrotik merespons steroid dengan baik dan tak berisiko mengalami gagal ginjal. Namun sejumlah kecil anak menderita sindrom nefrotik bawaan dan biasanya kurang sehat. Mereka mungkin akhirnya mengalami gagal ginjal dan memerlukan transplantasi ginjal.
Penyebab sindrom nefrotik pada anak
Dalam kebanyakan kasus, penyebab sindrom nefrotik tak diketahui. Namun, sejumlah kondisi dapat merusak glomeruli dan menyebabkan sindrom nefrotik. Pada anak, penyebab paling sering adalah karena penyakit perubahan minimal.
Dikutip dari National Kidney Foundation, penyebab penyakit perubahan minimal tak diketahui, namun bisa disebabkan oleh infeksi, tumor, reaksi alergi, dan penggunaan obat yang dijual bebas secara berlebihan seperti ibuprofen dan asetaminofen. Kebanyakan anak dapat mengatasi penyakit perubahan minimal ketika menginjak usia remaja.
Kondisi lain yang dapat merusak glomerulus, termasuk kondisi ginjal lainnya, masalah sistem kekebalan tubuh, infeksi, atau penyakit seperti kanker dan diabetes. Dalam kasus tertentu, reaksi alergi terhadap makanan atau penggunaan obat-obatan tertentu yang legal dan ilegal, atau obesitas dapat menyebabkan sindrom nefrotik.
KIDNEY ORG | NHS UK
Pilihan editor: Jarang Minum Air Putih Dampaknya Bisa Cuci Darah di Usia Muda