Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengikis Kolesterol dengan Teh

25 Desember 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secangkir teh amat berguna bagi kesehatan. Begitulah bahasan acara diskusi ”khasiat teh” yang digelar Jakarta Cardiovascular Study di Jakarta pekan lalu. Profesor Dr. dr. Dede Kusmana, spesialis jantung dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, memandu diskusi ini.

Prof. Dede Kusmana menjelaskan, minum teh bisa melindungi tubuh dari berbagai gangguan penyakit. Teh mengandung polifenol, antioksidan yang didominasi senyawa katekin, yang punya manfaat segudang.

Senyawa katekin bersifat multifungsi. Senyawa ini, antara lain, punya karakter antiradang, antipenggandaan sel, dan antipenggumpalan. Khasiat terakhir inilah yang berguna untuk mencegah stroke. Katekin juga menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL–low density lipid) dan melebarkan pembuluh darah. ”Satu setengah jam setelah minum teh, efeknya sudah terasa, pembuluh darah akan melebar,” katanya.

Dede mengutip sebuah riset di Belanda. Menurut penelitian ini, minum satu-dua cangkir teh sehari mampu menekan penimbunan kolesterol hingga 46 persen. Sedangkan minum empat cangkir teh saban hari bisa menekan kolesterol sampai 68 persen. Hasil riset yang lain di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa risiko serangan jantung berkurang 40 persen pada orang-orang yang rajin minum teh hitam.

Tapi, harus diingat, kebiasaan minum teh yang dimaksud di sini adalah yang tanpa gula. Penambahan gula, apalagi kelewat banyak, akan mengurangi khasiat teh.

Teh Jahe Mengusir Flu

Ada saat kondisi tubuh merosot. Badan lesu lunglai, demam, dan hidung meler tak berhenti. Jika situasi menyebalkan ini datang, jangan buru-buru menelan obat. Cobalah resep sederhana: minum secangkir teh hangat ditambah sedikit irisan jahe, lalu beristirahatlah.

Senyawa aktif polifenol dan katekin yang ada di dalam teh, menurut Prof. Dede Kusmana, bersifat antivirus dan antibakteri. Daya kerjanya akan maksimal bila diseduh dengan air hangat dengan suhu di bawah 80 derajat Celsius. ”Menyeduh teh dengan air mendidih dikhawatirkan dapat merusak kandungan katekin,” kata Dede.

Secangkir teh hangat plus irisan jahe juga akan meningkatkan suhu tubuh. Inilah yang membuat daya tahan tubuh terdongkrak. ”Ketika suhu tubuh meningkat,” kata Dede, ”kuman-kuman yang masuk menjadi lebih mudah dibunuh.”

Selain polifenol, teh juga mengandung mineral, vitamin B1 dan B2, juga vitamin C, E, K. Bahkan, untuk berat yang sepadan, kadar vitamin B2 yang terkandung dalam teh 10 kali lebih besar dibandingkan sereal dan sayuran. Kandungan vitamin C dalam teh juga lebih tinggi dari buah apel, tomat, dan jeruk.

Kehebatan teh juga dilaporkan oleh Pusat Penelitian Antioksidan di London, Inggris, dalam Journal of Free Radical Research pada 1999. Menurut lembaga ini, kandungan antioksidan dalam dua cangkir teh setara dengan kadar antioksidan dalam tujuh gelas jus jeruk atau 20 gelas jus apel. Tapi, harap dicatat, buah dan sayur-mayur tetap wajib dikonsumsi dan posisinya tak tergantikan oleh teh.

Langsing dengan Teh Hijau

Tubuh langsing bisa diraih dengan rajin minum teh hijau. Ini karena teh hijau mengandung epigalokatekin dan epigalokatekin galat yang dapat membantu mengurangi proses penimbunan gula menjadi lemak.

Hal tersebut disampaikan Dadan Rohdiana, ahli pangan dari Lembaga Penelitian Teh dan Kina, Bandung, dalam diskusi yang juga dihadiri Prof. Dede Kusmana tadi. Konsumsi teh hijau secara rutin, menurut Dadan, secara khusus menghambat enzim lipase pankreas. Enzim inilah yang bertugas mengubah trigliserida makanan dalam usus menjadi senyawa sederhana yang disimpan sebagai cadangan tubuh dalam bentuk lemak. Nah, dengan menghambat kerja enzim lipase, pembentukan lemak juga direm. ”Kalau enzim tersebut tidak aktif atau mati, maka lemak-lemak yang masuk melalui makanan langsung dikeluarkan melalui feses,” kata Dede. Efek ini bakal maksimal bila konsumsi teh hijau diimbangi dengan pola makan rendah lemak dan tinggi serat.

Tapi hati-hati, jangan menambahkan lemon yang kaya vitamin C ke dalam teh. Penambahan vitamin C justru bisa mengaktifkan kembali enzim lipase pankreas yang semula sudah dihambat oleh teh. Karena kerja vitamin C lebih dominan, maka khasiat teh untuk menurunkan berat badan pun hilang sama sekali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus