Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menjajal Sajian Ayam Bekakak, Menu Makan Siang Andalan di Ubud

Kuliner Bali tak melulu merujuk pada ayam betutu, sate lilit, dan plencing kangkung. Kalau bosan pada tiga menu ikonis itu, cobalah ayam bekakak.

11 Februari 2018 | 11.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menu ayam bekakak di D'Alas, Ubud, Jumat, 9 Februari 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliner Bali tak melulu merujuk pada ayam betutu, sate lilit, dan plencing kangkung. Kalau bosan pada tiga menu ikonis itu, cobalah ayam bekakak.

Ayam bekakak adalah ayam kampung yang usianya masih muda. Kira-kira berada di rentang 6-8 bulan dan berukuran dua kali besarnya kepalan manusia.

Olahan ayam bekakak bisa ditemukan di beberapa restoran berkonsep keluarga di Bali. Salah satunya di D'Alas, Ubud.

Di restoran ini, ayam tersebut digoreng ala chrispy. Bumbunya memakai komplemen sederhana, seperti garam dan bawang putih. Ayam bekakak direbus cukup lama sampai empuk. Namun tekstur dagingnya tak rusak.

Bagian daging dalamnya juicy, tapi bagian luarnya garing. Kulit ayamnya berbunyu renyah ketika digigit.

Ayam bekakak disajikan lengkap dengan lawar. Lawar adalah sayur khas Bali berisi rabung dan irisan kacang panjang. Umumnya, lawar dimasak memakai darah babi. Namun, di restoran ini, lawar hanya diolah dengan kunyit sehingga halal.

Komplemen pendamping lainnya adalah sambal matah berisi cacahan bawang merah, combrang, dan cabai merah. Sambal matah dimasak tak terlalu kering lantaran dibubuhi minyak masak yang membuat sambal sedikit berkemal.

Plating atau penampilan piring untuk menu ini ditata bak tumpeng mini. Nasi berbentuk kerucut dilapisi daun pisang diletakkan di tengah-tengah piring. Sedangkan lauk-lauknya melingkari. Tentu menyenangkan buat penikmat kuliner Nusantara.

Ayam bekak cocok disantap untuk makan siang karena tergolong menu berat. Sepiring menu lengkap ini dibanderol Rp 85 ribu.

Sambil bersantap siang, Anda bisa menikmati hawa Ubud yang sejuk. Apalagi, restoran yang berlokasi di Jalan Raya Tegalalang itu dikepung perkebunan buah durian dan jeruk. Ada juga tanaman kopi yang selalu berbuah. Sementara itu, hamparan sawah turut menjadi latar belakang. Jadi, sambil makan, Anda bisa menikmati hehijauan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiscus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus