Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat sesorang ingin memiliki tubuh sehat dan bugar bisanya langsung megatur makanannya sesuai menu diet, kemudian melakukan berbagai olahraga yang rutin juga harus didukung dengan asupan gizi yang tepat.
Diet merupakan serangkai aktivitas mengonsumsi semua nutrien dalam jumlah yang memadai (lima sehat empat sempurna), tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit guna mengatur jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh, bukan berarti memberhentikan aktivitas konsumsi, sebab bagi sebagai orang aktivitas diet sering dikonotasikan kurang tepat, hingga mencoba diet ekstrem, yang dapat berimbas pada kesehatan akibat asupan gizi yang tidak seimbang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diet tinggi serat sendiri merupakan suatu aktivitas diet pada umumnya, namun melakukan modifikasi konsumsi dengan melebihkan bahan pangan yang tinggi serat. Diet ini sendiri banyak dilakukan untuk mengurangi berat badan, diyakini sangat efektif sebab merangsang rasa kenyang jika menonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serat merupakan salah satu zat gizi pada makanan yang harus dikonsumsi. Walaupun Serat (dietary fiber) merupakan bahan makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim dalam saluran pencernaan manusia, fungsi serat pada tubuh adalah untuk melancarkan proses pengeluaran dari tubuh (pencahar). Sumber dari diet bisa didapatkan dari seluruh produk padi-padian, beberapa jenis buah dan sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Baca: Menu Diet Vegan untuk Pemula Disebut Lebih Baik untuk Turunkan Berat Badan
Kecukupan asupan serat kini dianjurkan semakin tinggi, mengingat banyak manfaat yang menguntungkan untuk kesehatan tubuh, adequate intake (AI) telah dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Internasional, AI untuk serat makanan bagi orang dewasa adalah 20-35 g/hari sebagai acuan untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan kesehatan lainnya. Manfaat Diet Tinggi dikemukan oleh Penelitian dari Universira Muhammadiyah Riau, seperti berikut:
- Mengontrol berat badan atau kegemukkan (Obesitas)
Pektin serta beberapa hemiselulosa pada Serat larut air (soluble fiber), mempunyai kemampuan menahan air dan dapat membentuk cairan kental dalam saluran pencernaan. Sehingga makanan kaya akan serat, waktu dicerna lebih lama dalam lambung, kemudian serat akan menarik air dan memberi rasa kenyang lebih lama sehingga mencegah untuk mengkonsumsi makanan lebih banyak kandungan serat kasar yang tinggi biasanya mengandung kalori rendah, kadar gula dan lemak rendah yang dapat membantu mengurangi terjadinya obesitas. Sebuah penelitian dengan radio isotop, mengungkapkan diet yang relatif kaya karbohidrat akan lebih cepat meninggalkan lambung sehingga lebih cepat melalui usus halus dibandingkan dengan diet yang mengandung serat seperti roti yang terbuat dari tepung rendah ekstraksi.
- Meminimalisir Diabetes
Tidak larut di dalam air tapi mampu menyerapp air dan mengikat glukosa, Diet cukup serat juga menyebabkan terjadinya kompleks karbohidrat dan serat, sehingga daya cerna karbohidrat berkurang. Keadaan tersebut mampu meminimalisir kenaikan glukosa darah sehingga gula darah terkontrol.
- Mencegah kanker usus (kolon)
mekanisme serat pangan dalam mencegah kanker usus besar yaitu konsumsi serat pangan tinggi maka akan mengurangi waktu transit makanan dalam usus lebih pendek, serat pangan mempengaruhi mikroflora usus sehingga senyawa karsinogen tidak terbentuk, serat pangan bersifat mengikat air sehingga konsentrasi senyawa karsinogen menjadi lebih rendah.
- Mengurangi penyakit kardiovaskuler
Serat dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah sampai 5 persen atau lebih, dengan begitu serat pangan mampu mengurangi kadar kolesterol dalam plasma darah sehingga diduga akan mengurangi dan mencegah resiko penyakit kardiovalkuler.
Dalam penelitian yang telah dilakukan terkait diet tinggi serat menyebutkan Kekurangan asupan menyebabkan konstipasi, sebaliknya bila kelebihan asupan mungkin menimbulkan absorpsi mineral berkurang, maka perlu diingat ketika melakukan diet tinggi serta, banyaklah mengonsumsi air untuk membantu penyerapan, karena dalam sebuah sebuah Jurnal Gizi dan Pangan 2006 yang ditulis Clara M. Kusharto diet tinggi serat juga dapat menimbulkan displaces available nutrients yaitu serat menempati ruang bagi aksi biologis zat-zat gizi lainnya, kemudian menurunkan rasa puas (satiety) karena proses yang memperlambat juga pengaruhi jumlahnya pengeluaran saliva/air ludah dan akan memperlambat fase cephalic sekresi cairan lambung.
Maka sangat disarankan untuk tetap berkonsultasi ke dokteri gizi ketika ingin melakukan diet serat tinggi dalam menu diet, supaya hasilnya yang maksimal bagi kesehatan dan tubuh anda.
TIKA AYU