Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tamago kake gohan (telur di atas nasi) merupakan makanan yang sering disantap orang Jepang untuk sarapan. Makanan ini sangat mudah disajikan, seperti namanya bahan utamanya, hanya nasi dan telur, kecap digunakan untuk perisa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saking praktisnya makanan ini, telur yang disajikan masih mentah. Padahal, telur mentah memiliki risiko terhadap kesehatan jika dikonsumsi mentah, karena adanya bakteri salmonela yang bisa menyebabkan demam maupun diare.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi, untuk menu makanan ini telur yang digunakan telah melewati proses terkhusus, sehingga aman dikonsumsi. Prosedur sanitasi untuk peternakan ayam penghasil telur ini. Metode produksinya diatur untuk penyortiran, kesterilan, dan pemeriksaan kualitas.
Pengemasan pun dilakukan melalui cara terkhusus, sebagaimana tercantum dalam situs web Japan Livestock Products Export Promotion Council. Di kemasan telur tercantum keterangan waktu yang berkaitan konsumsi. Telur yang bisa dikonsumsi mentah biasanya bertahan 16 hari disimpan di tempat kedap udara. Kalau sudah lewat dari kurun waktu tersebut, maka harus dimasak sebelum dikonsumsi.
Cara orang Jepang menyantap tamago kake gohan ini pun berbeda-beda, tergantung selera. Ada yang mengocok telur di mangkuk terpisah, kemudian dicampur kecap. Ada juga yang membiarkan telur tetap utuh di atas nasi.
Di Jepang, orang-orang terbiasa makan telur untuk asupan tubuh. Mengutip dari situs web International Eggs Commission, Jepang termasuk tiga negara yang penduduknya paling banyak mengonsumsi telur. Data menunjukkan, bahwa per orang mengonsumsi telur sebanyak 320 butir dalam satu tahun.
WILDA HASANAH