Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Minum Obat Diabetes untuk Turunkan Berat Badan, Ini Efek Sampingnya

Obat diabetes Ozempic kini ramai digunakan sosialita dan selebritas Hollywood untuk menurunkan berat badan meski berpotensi munculnya efek samping.

27 Januari 2023 | 14.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi minum obat. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ozempic termasuk obat untuk penderita diabetes. Namun, obat diabetes ini kini ramai digunakan para sosialita dan selebritas Hollywood untuk membantu menurunkan berat badan meski berpotensi munculnya efek samping yang mengkhawatirkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ozempic dan obat serupa, Wegovy, terdiri dari semaglutida, senyawa yang membantu pankreas melepaskan jumlah insulin yang tepat saat kadar gula darah tinggi. Obat disuntikkan seminggu sekali ke perut, paha, atau lengan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Semaglutida diproduksi saat kita makan, memberi tahu otak kita kenyang dengan waktu yang lebih lama,” kata Kathleen H. Saunders, dokter asal New York, seperti dikutip dari New York Post.

Saunders mengatakan meski membantu kenyang lebih cepat dan bertahan lama, itu terjadi saat kita sebenarnya kurang kenyang. Ozempic yang khusus membantu manajemen berat badan jangka panjang bagi penderita diabetes dan obesitas disalahgunakan oleh mereka yang hanya perlu menurunkan 2-5 kilogram.

Wegovy dan Ozempic telah terbukti membantu menurunkan berat badan hingga 10-15 persen. Banyak selebritas Hollywood merasa terbantu Ozempic dan mendapatkan tubuh impian. Namun, tiba-tiba wajah mereka terlihat lebih tua. Dermatolog Paul Jarrod Frank bahkan menciptakan istilah wajah Ozempic untuk menggambarkan pengempisan dan kendur yang dapat terjadi pada wajah setelah penurunan berat badan menggunakan obat diabetes ini.

“Seorang pasien berusia 50 tahun datang dan tiba-tiba dia sangat kurus dan membutuhkan filler yang tidak pernah dia butuhkan sebelumnya. Saya memandangnya dan berkata, 'Sudah berapa lama menggunakan Ozempic?' Dan saya selalu 100 persen benar,” ujar Frank.

Seorang pengguna Ozempic, Jennifer Berger, mengatakan berat badannya turun hampir 10 kilogram tetapi hal itu berdampak buruk pada wajahnya. “Saya melihat ke cermin dan sepertinya tidak mengenali diri sendiri. Tubuh saya terlihat bagus tetapi wajah terlihat lelah dan tua,” jelasnya.

Ada juga efek samping lain yang lebih parah pada pemuja Ozempic. Pensiunan eksekutif Wall Street, Beth Rubin, kehilangan hampir 9 kilogram setelah mengonsumsi obat tersebut tetapi mengaku menderita asam lambung dan mulas selama hampir dua bulan. Mengingat obat itu juga membuat orang merasa lebih kenyang, Rubin mengatakan sulit menjaga pola makan yang sehat karena awalnya dia menyesuaikan diri dengan Ozempic.

“Saya harus memaksakan diri untuk makan. Saya tidak lapar sama sekali. Saya harus makan perlahan dan memperhatikan makanan saya. Jika makan terlalu banyak, kata dokter saya akan sakit, ” kata Rubin.

Siapa penggunanya?
Ozempic dan Wegovy telah menjadi perbincangan hangat di Hollywood. Dengan harga yang fantastis, sebagian besar orang kaya dan terkenal menggunakan obat ini untuk menurunkan berat badan.

Abe Malkin, dokter di Los Angeles, telah melihat orang membayar USD 1.300 atau hampir Rp 20 juta per bulan untuk Wegovy. Sejumlah figur publik Hollywood telah berbicara tentang penggunaan Ozempic dan Wegovy, seperti Elon Musk dan komedian Chelsea Handler, yang mengaku pernah minum obat ini untuk membantu menurunkan berat badan.

Khloe Kardashian baru-baru ini juga dituduh menyalahgunakan Ozempic atau Wegovy lewat tulisan warganet di salah satu unggahan Instagram-nya karena terlihat alami perubahan berat badan yang drastis. Sementara itu, bintang "Real Housewives of New Jersey" Jackie Goldschneider mengecam Ozempic, secara blak-blakan menggambarkannya sebagai gangguan makan dalam suntikan.

Bagaimana fenomena itu mempengaruhi penderita diabetes? Membludaknya popularitas obat ini di Hollywood telah berdampak bagi penderita diabetes yang membutuhkan obat tersebut.

“Ini benar-benar membuat frustrasi banyak penderita diabetes,” kata Gregory Dodell, dokter di Central Park Endocrinology, New York.

Dia menjelaskan karena kurangnya pasokan obat itu, beberapa pasien diabetesnya harus menunggu beberapa bulan sebelum diberi resep lagi, menyebabkan kemunduran kesehatan fisik dan mental. Novo Nordisk, yang memproduksi Wegovy dan Ozempic, sempat menulis di laman webnya bahwa akan ada sedikit atau bahkan tidak ada pasokan sama sekali mulai awal Mei 2022.

Sementara itu, Scott Kahan, direktur National Center for Weight and Wellness di Washington DC, menggambarkan Wegovy sebagai obat yang hebat namun penggunaan yang salah dapat berbahaya.

“Ini bukan obat ajaib. Menggunakannya seperti orang kurus yang ingin kehilangan beberapa kilogram lagi menjelang pernikahan itu tidak pantas,” ujar Kahan.

Ia menambahkan diabetes dan obesitas adalah kondisi medis, sementara menggunakan obat ini secara berlebihan tidak bijaksana secara medis pula. “Untuk orang yang kelebihan berat badan 50 kilogram, ini adalah obat yang tepat,” jelasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus