Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker darah mempengaruhi sel darah dan sumsum tulang, jaringan spons di dalam tulang tempat sel darah dibuat. Kanker ini mengubah perilaku sel darah dan seberapa baik mereka bekerja.
Ada tiga jenis utama kanker darah yaitu leukemia, limfoma, dan myeloma. Setiap jenis kanker ini mempengaruhi sel darah putih dengan cara yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Web MD, berikut tiga jenis kanker darah berikut:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Leukemia
Leukemia adalah kanker yang menyebabkan sumsum tulang menghasilkan banyak sel darah putih yang tidak dapat melawan infeksi. Ada empat jenis utama leukemia, dibedakan berdasarkan jenis sel darah putih yang terpengaruh dan apakah pertumbuhannya cepat (akut) atau lambat (kronis).
- Leukemia Limfositik Akut (ALL)
ALL dimulai dengan limfosit di sumsum tulang, menghasilkan terlalu banyak limfosit yang tidak berfungsi dan mengganggu sel darah putih sehat. Ini adalah jenis kanker anak yang paling umum, terutama menyerang anak-anak berusia 3 hingga 5 tahun dan orang dewasa di atas 75 tahun.
- Leukemia Mieloid Akut (AML)
AML dimulai pada sel myeloid yang biasanya berkembang menjadi sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit. Penyakit ini menurunkan jumlah sel darah sehat dari ketiga jenis tersebut dan tumbuh dengan cepat. AML terutama menyerang orang berusia di atas 65 tahun dan lebih sering terjadi pada pria.
- Leukemia Limfositik Kronis (CLL)
CLL adalah jenis leukemia yang paling umum pada orang dewasa, dimulai dari limfosit di sumsum tulang dan tumbuh perlahan. Banyak penderita CLL tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. CLL biasanya menyerang orang berusia 70-an atau lebih.
- Leukemia Myeloid Kronis (CML)
CML dimulai pada sel myeloid seperti AML, tetapi tumbuh lebih lambat. CML lebih sering terjadi pada pria dan biasanya menyerang orang dewasa, meskipun anak-anak juga bisa terkena.
2. Limfoma
Limfoma adalah kanker pada sistem getah bening, yang terdiri dari jaringan pembuluh darah, kelenjar getah bening, limpa, dan kelenjar timus. Limfoma dimulai pada sel darah putih yang disebut limfosit. Ada dua jenis utama limfoma yaitu Limfoma Hodgkin dan Limfoma non-Hodgkin.
- Limfoma Hodgkin
Limfoma Hodgkin dimulai pada limfosit B, sel kekebalan yang membuat antibodi untuk melawan kuman. Limfosit besar yang disebut sel Reed-Sternberg adalah ciri khas penyakit ini. ]
- Limfoma non-Hodgkin
Limfoma non-Hodgkin dimulai pada sel B atau sel T. Ini lebih umum daripada Limfoma Hodgkin. Subtipe limfoma non-Hodgkin dibedakan berdasarkan bagian tubuh mana kanker bermula dan bagaimana perilakunya.
3. Myeloma
Myeloma adalah kanker sel plasma di sumsum tulang. Sel plasma adalah jenis sel darah putih yang membuat antibodi. Multiple myeloma adalah bentuk paling umum, di mana sel myeloma menyebar melalui sumsum tulang, merusak tulang, dan mengeluarkan sel-sel darah sehat.
Penyakit ini sering menyerang pria berusia di atas 50 tahun, dengan risiko lebih tinggi pada orang Amerika keturunan Afrika. Faktor risiko termasuk memiliki kerabat dekat dengan myeloma, obesitas, dan paparan radiasi.
Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala kanker darah berbeda-beda berdasarkan jenis kanker darah, namun ada beberapa gejala yang memiliki kesamaan dari ketiganya, yaitu:
- Merasa sangat lelah hingga sulit melakukan aktivitas sehari-hari.
- Demam terus-menerus sebagai tanda tubuh melawan infeksi atau merespons sel kanker abnormal.
- Keringat berlebihan saat tidur yang membasahi tempat tidur dan pakaian, serta mengganggu tidur.
- Pendarahan atau memar yang tidak biasa dan tidak sembuh setelah dua minggu.
- Penurunan berat badan mendadak dalam 6-12 bulan.
- Infeksi yang sering terjadi, ini menunjukkan masalah pada sistem kekebalan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening atau pembesaran hati atau limpa, ini adalah tanda-tanda leukemia atau limfoma.
- Myeloma dan leukemia dapat menyebabkan nyeri atau nyeri tekan pada tulang.
Banyak gejala kanker darah yang mirip dengan penyakit ringan lainnya. Memiliki gejala ini tidak selalu berarti menderita kanker darah, tetapi sebaiknya hubungi penyedia layanan kesehatan jika gejala atau perubahan pada tubuh berlangsung lebih dari beberapa pekan.
Pilihan editor: Mengenal Kanker Darah dan Penyebabnya