Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Metformin adalah obat diabetes resep yang digunakan secara luas untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien dengan diabetes tipe 2. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral dan larutan oral, dengan dua variasi tablet yaitu pelepasan segera dan pelepasan diperpanjang.
Dikutip dari Healthline, metformin termasuk dalam kelas obat yang disebut biguanida, yang bekerja dengan cara:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Mengurangi produksi glukosa di hati.
- Mengurangi penyerapan glukosa oleh tubuh.
- Meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh lebih efektif dalam menggunakan insulin untuk menurunkan kadar gula darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Obat ini digunakan bersama dengan diet dan olahraga untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2. Metformin dapat digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi, yang berarti mungkin perlu diminum bersama obat lain untuk mencapai hasil terbaik.
Metformin tersedia dalam beberapa bentuk dan dosis, yaitu:
- Tablet Pelepasan Segera: 500 miligram, 850 miligram, dan 1000 miligram.
- Tablet Pelepasan Diperpanjang: 500 miligram, 750 miligram, dan 1000 miligram.
Berikut dosis umum yang diberikan kepada penderita diabetes:
- Tablet Pelepasan Segera: Dosis awal biasanya 500 miligram dua kali sehari setelah makan, atau 850 miligram sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai anjuran dokter, dengan dosis maksimum 2.550 miligram per hari.
- Tablet Pelepasan Diperpanjang: Dosis awal umumnya 500 miligram sekali sehari saat makan malam, dengan peningkatan dosis sebesar 500 miligram setiap minggu atau dua minggu, hingga dosis maksimum 2.000 miligram per hari.
Kapan seseorang mengonsumsi metformin tergantung pada jenis tablet yang digunakan:
- Tablet Pelepasan Segera: Diminum dua kali sehari setelah makan, misalnya saat sarapan dan makan malam.
- Tablet Pelepasan Diperpanjang: Diambil sekali sehari saat makan malam.
Namun metformin bisa menyebabkan berbagai efek samping, mulai dari yang ringan hingga yang serius.
Dilansir dari Medical News Today, efek samping metformin umumnya meliputi masalah pencernaan seperti diare, mual, sakit perut, maag, dan gas. Biasanya, efek samping ini ringan dan akan hilang dalam beberapa hari atau minggu.
Sementara itu, beberapa efek samping serius yang memerlukan perhatian medis termasuk:
- Asidosis Laktat: Kondisi langka namun serius yang ditandai dengan kelelahan, kelemahan, nyeri otot yang tidak biasa, kesulitan bernapas, kantuk yang tidak biasa, sakit perut, mual, muntah, pusing, sakit kepala ringan, dan detak jantung yang lambat atau tidak teratur.
- Hipoglikemia (Gula Darah Rendah): Gejalanya meliputi sakit kepala, kelemahan, kebingungan, gemetar, gelisah, kantuk, pusing, sifat lekas marah, berkeringat, kelaparan, dan detak jantung cepat.
- Kadar Vitamin B12 Rendah: Ditandai dengan energi rendah, kelemahan otot, kehilangan selera makan, serta kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki.
Pilihan editor: