Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Misteri di hulu rahim

Tim dokter dipimpin dr hakan warmsby dari universitas lung, swedia berhasil menemukan kejanggalan pada sel telur yang tidak bisa dibuahi. tepatnya pada bagian dna dari inti sel telur. (ksh)

14 Februari 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAYI tabung sebagai usaha memerangi kemandulan, ternyata, tak bisa dijamin senantiasa berhasil. Jangan terkejut, menurut catatan statistik 90% di antaranya gagal. Usaha mempertemukan sel sperma dan sel telur di luar rahim itu sebenarnya terbatas pada ikhtiar mengatasi kelainan biologis, misalnya bila ovarium (indung telur) tidak sempurna memproduksi sel telur atau karena jumlah spermatozoa terlampau sedikit, atau juga bila ada kerusakan pada tabung falopi hingga kedua sel tak bisa bertemu. Para dokter belum sampai meneliti kelainan selnya. Karena percobaan bayi tabung lebih banyak gagal ketimbang sukses, para peneliti kemudian tergerak untuk mencari kelainan pada sel telur dan spermatozoa. Sebuah percobaan yang dilakukan di Universitas Lung, Malmo, Swedia, pertengahan bulan lalu akhirnya berhasil menemukan kejanggalan pada sel telur yang tidak bisa dibuahi. Dr. Hakan Warmsby yang memimpin tim itu menyatakan pada Reuters, keganjilan sel telur ini terletak pada bagian inti selnya, tepatnya pada bagian yang dikenal sebagai DNA (deoxyribonucleic acid). Dari 29 sel telur yang diteliti, 17 menunjukkan kelainan. Kejanggalan inti sel yang ditemukan Warmsby bukanlah kelaman genetik yang merupakan cacat bawaan, tapi akibat adanya mutasi bagian-bagian DNA. Bagaimana mutasi sampai terjadi, inilah yang belum banyak diketahui. Pada penelitian di Universitas Lung itu kecurigaan terarah pada obat Clomiphene, yang biasa digunakan pada proses bayi tabung dengan tujuan merangsang ovarium agar membentuk sel telur (semua wanita yang diteliti menelan obat ini). Tapi Clomiphene hanyalah satu dari pengacau-pengacau DNA yang belum diketahui sosoknya. Sesudah percobaan dengan Clomiphene, Warmsby kemudian menemukan adanya sejenis enzim, yang dinamakan genetic building block pada DNA inti sel telur. Menurut Warmsby, enzim itulah yang menggagalkan pembuahan. Pada beberapa kasus jumlah genetic building block ini terlalu banyak, tapi pada kasus lain jumlahnya kurang Warmsby sampai pada kesimpulan kondisi seperti inilah yang mengakibatkan terjadinya keguguran pada awal kehamilan. Ahli rekayasa genetika FK UI Dr. Pratiwi Soedarmono menjelaskan seluruh kerja DNA yang diteliti Warmsby adalah rentetan reaksi kimia yang rumit. Menurut Pratiwi, selain memproduksi protein dan berbagai zat kimia yang diperlukan untuk pembelahan sel, DNA juga memproduksi berbagai enzim yang belum jelas fungsinya. Menyuruk ke bagian inti sel yang paling rumit itu adalah keunggulan utama tim Warmsby - bisa dibilang jauh lebih penting dari sekadar mengatasi kemandulan. Percobaannya merupakan salah satu penelitian genetika paling progresif akhir-akhir ini, memelopori penyelidikan ke bagian inti sel yang lebih misterius. Sebelumnya seluk-beluk inti sel dijelajah melalui ilmu, heriditas perihal keturunan. Pada tahap itu gen disangka cuma pembawa unsur-unsur keturunan. Dalam ilmu heriditas kumpulan gen diidentifikasi sebagai penyebab mengapa wajah seorang anak mirip dengan wajah ayahnya, atau sifat seorang anak sama dengan ibunya. Namun, setelah bagian inti sel yang lebih kecil yaitu DNA ditemukan, pandangan tentang gen pun berubah. Kumpulan gen penentu keturunan itu ternyata rangkaian kode-kode genetik yang terdapat pada DNA. Kode-kode genetik ini belakangan diketahui tidak hanya berfungsi menentukan ciri-ciri keturunan dalam reproduksi, tapi mempunyai fungsi yang jauh lebih kompleks. Di tahun 1962 dua ahli -- dari Inggris dan Amerika -- James D. Watson dan Francis Crick menemukan DNA di dalam inti sel berbentuk dua spiral yang saling menjalin. Kedua untaian itu dihubungkan rangkaian asam amino yang berjajar seperti anak tangga. Rangkaian asam amino ini terus-menerus melakukan reaksi. Empat tahun kemudian, 1966, baru di temukan bagaimana segmen-segmen DNA itu mengandung kode-kode genetik yang memerintahkan dua hal penting. Pertama, memerintahkan produksi berbagai asam amino yang diperlukan metabolisme tubuh. Kedua, memerintahkan pembelahan sel jaringan - termasuk proses reproduksi. Dasar kode-kode genetik adalah empat subunit asam amino yaitu adenine, thymine, cytosine, dan guanine, yang umumnya disebut dengan singkatan huruf awalnya: A, T, C, G. Pada awalnya yang ditemukan hanya 20 kode genetik. Prinsip kode itu, yang disebutkan satu sekuen, tak lain reaksi tiga subunit asam amino. Sekuen A,T,G misalnya berarti perintah membentuk asam amino methionine. Sekuen C,A,T instruksi membuat asam amino histidine. Jumlah 20 kode genetik itu adalah bagian "sangat" kecil dari semua kode yang ada dalam tubuh manusia. Sebab, selain kode baku perintah produksi, terdapat pula kode pasangan yang mengandung perintah menyetop pembuatan asam amino. Yang lebih meruwetkan keadaan tentu saja kode salah yang mengakibatkan mutasi - seperti ditemukan Warmsby. Jumlah total kode genetik yang ditemukan belum lama ini tidak kurang dari 3 milyar, belum terhitung kode yang salah itu. Muncul gagasan untuk mencatat semua kode genetik yang ada pada jaringan tubuh manusia itu. Juni tahun lalu, Dr. Leroy E. Hood dari Institut Teknologi California, Amerika Serikat, berhasil menciptakan sebuah komputer khusus untuk mencatat sekuen kode genetik. Namunmasih saja ada hambatan sebelum misteri "pangkal kehidupan" manusia itu bisa sepenuhnya diungkapkan. Dana yang diperlukan untuk mencatat 3 milyar kode diperkirakan mencapai US$ 10 milyar, bila pencatatan mau diburu 3-10 tahun. Dengan dana reguler, pencatatan bisa sampai 50 tahun. Hingga kini yang sudah terungkap jelas baru sekitar 500 kode genetik, baik yang berkaitan dengan pangkal penyakit keturunan maupun perintah pembentukan asam amino untuk metabolisme. Dengan komputer Dr. Leroy waktu pencatatan maju pesat beberapa bulan terakhir - 25 kali lebih cepat dari cara reguler. Satu di antaranya penemuan Dr. Warmsby di Swedia. Para peneliti biologi molekuler memperkirakan bila semua kode genetik terungkap akan terjadi revolusi dalam dunia kedokteran. Selain metode terapi, berbagai penyebab penyakit yang kini masih misterius diduga akan terungkap dengan gamblang. Misalnya penyebab kanker, jantung, arthritis, dan penyakit keturunan. Jim Supangkat, Laporan Gatot Triyanto (Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus