Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mobil mewah pedangdut Via Vallen dibakar oleh penggemar fanatiknya. Menurut psikolog Intan Erlita, perilaku berlebihan seorang penggemar kepada idola seperti yang menimpa Via Vallen dapat terjadi karena beberapa hal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Karena memang orang yang terlalu fanatik kadang rasa memilikinya itu besar. Saking besarnya ketika dia merasa dikecewakan, atau misalnya si artis enggak memperhatikan dia, itu ada rasa gimana sih kalau ada orang yang punya rasa memiliki, tapi enggak bisa memiliki, adanya kan marah, cemburu, sampai dendam," kata Intan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Intan mengatakan apabila sikap berlebihan dari penggemar sudah membahayakan, seperti kejadian yang dialami Via Vallen, perlu diambil tindakan tegas dengan melaporkannya ke pihak kepolisian.
"Kalau case-nya kayak Via Vallen ini harus ke polisi, kalau sudah masuk ke kriminal karena sudah merugikan," ujar Intan. "Tetapi kalau belum merugikan, hanya sebatas verbal saja dan fans ini merasa ada yang salah sama dia, dan lingkungannya juga merasa ada yang salah sama diri dia, baiknya keluarganya membawa ke psikolog atau psikiater karena ibaratnya harus ada yang dinormalkan kembali dari pola pikir dia."
Menurut Intan, dukungan dari pihak keluarga dan orang terdekat sangat dibutuhkan bagi para penggemar yang sudah terlalu fanatik berlebihan terhadap idola agar bisa sembuh.
Mobil Alphard Via Vallen dibakar orang tak dikenal pada Selasa pagi, 30 Juni 2020. Mobil itu diparkir di sebelah tembok rumah Via Vallen di Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Perilaku menyimpang itu penyembuhannya dari diri sendiri dan keluarga support system-nya kalau psikolog dan psikiater atau dokter itu cuma support system selanjutnya," tutur Intan.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan motif sementara pelaku pembakaran mobil mewah milik Maulidia Octavia, yang populer dengan nama Via Vallen, karena sakit hati tidak bisa bertemu dengan idolanya tersebut. Dia mengemukakan, pelaku nekat berangkat menuju kediaman Via Vallen di Tanggulangin, Sidoarjo, dari Cengkareng dengan naik truk secara estafet untuk bertemu dengan Via.
"Bahkan, dari keterangan pelaku, dirinya sudah berada di wilayah Tanggulangin sejak 10 hari terakhir," ungkap Sumardji.
Sumardji mengatakan, pelaku yang ber-KTP Medan, Sumut ini, sudah berusaha bertemu dengan Via namun selalu gagal sehingga membuat kecewa dan sakit hati.