Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Virus Covid-19 diketahui telah bermutasi menjadi Corona B117. Mutasi Covid-19 ini telah terdeteksi di Indonesia pada 2 Maret 2021, yakni di Karawang, Jawa Barat. Mutasi Covid-19 menjadi Corona B117 pertama kali teridentifikasi di Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Inggris kemudian melaporkan mutasi Covid-19 itu ke Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada Desember 2020 dalam kerangka International Health Regulation. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyampaikan temuan itu ke publik, dan pemerintah Inggris membentuk badan khusus untuk mempelajari mutasi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak yang bertanya-tanya, dengan ditemukannya Corona B117 sebagai wujud mutasi virus Covid-19, bagaimana dengan efektivitas vaksinasi Covid-19? Apakah suntikan vaksin Covid-19 bakal sia-sia?
Perwakilan Indonesia yang menjadi anggota Independent Allocation of Vaccines Group (IAVG), Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sejauh ini belum ada laporan yang menyebutkan Corona B117 berdampak pada efektifitas vaksin Covid-19. "Jadi, vaksin yang ada masih tetap dapat bermanfaat sesuai nilai efikasinya," kata Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Dokter Spesialis Paru di Primaya Hospital Makassar, Sulawesi Selatan, Harun Iskandar menyarankan masyarakat tetap mengikuti vaksinasi Covid-19. Musababnya, secara teori, virus ini hanya berubah sebagian dari Covid-19 yang belum termutasi. "Sehingga, antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi dianggap masih bisa mencegah Corona B117," katanya.
Adapun Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Primaya Hospital Tangerang, Banten, Haryanto Utama mengatakan, beberapa penelitian menunjukkan perubahan struktur virus Corona B117 tidak terlalu signifikan dari Covid-19 yang belum termutasi. "Maka, program vaksinasi Covid-19 masih cukup ampuh dalam menghalang penyebaran virus," ucapnya.
Tjandra Yoga Aditama menambahkan, temuan mutasi virus Covid-19 ini akan berdampak pada diagnosis. "Tapi swab PCR test tetap berfungsi baik," katanya. Informasi lain tentang Corona B117 yang perlu diketahui adalah sifatnya yang 30 sampai 50 persen lebih mudah menular.
Hingga kini, Tjandra Yoga Aditama melanjutkan, belum cukup bukti Corona B117 akan membuat penyakit menjadi lebih berat. Meski begitu, pada 11 Februari 2021, New and Emerging Respiratory Virus Threats atau NERVTAG menyampaikan laporan yang menyebutkan masih ada potensi kelemahan dalam sistem pengumpulan data tentang mutasi Covid-19 menjadi Corona B117. Akibatnya, analisis Corona B117 masih perlu didalami lagi dan jangan dianggap enteng.