Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Obsesi Besar Cabrera

Penis berukuran jumbo bisa menimbulkan masalah pada kesehatan dan kehidupan seksual. Bisa diatasi dengan operasi bedah plastik.

27 Februari 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi sebagian pria, penis besar adalah impian. Begitu pula Roberto Esquivel Cabrera, 54 tahun, yang sejak remaja terobsesi memiliki alat kelamin besar. Keinginan pria asal Saltillo, Meksiko, itu akhirnya tercapai. Ia memiliki penis supergede dengan panjang 18,9 inci atau sekitar 48 sentimeter. Saking panjangnya, jika Cabrera berdiri, zakarnya menggantung melewati dengkul. "Saya suka penis saya. Tidak ada yang memiliki penis seukuran milik saya," katanya seperti dikutip dari Barcroft TV, akhir Januari lalu.

Cabrera mulai dikenal pada 2015 saat video yang menggambarkan ia mengukur panjang penisnya menjadi viral. Ia mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang aktor Amerika Serikat, Jonah Falcon, yang panjang alat kelaminnya mencapai 9,5 inci (24,13 sentimeter) saat rileks dan 13,5 inci (34,29 sentimeter) saat ereksi.

Karena ingin semakin terkenal, Cabrera berusaha mendapat pengakuan dari Guinness World Records sebagai pemilik penis terbesar di dunia. Tapi, meski belum terdengar ada tandingannya, upaya Cabrera belum berhasil. "Mereka tidak menerimanya," ujarnya.

Namun, di balik kebanggaannya itu, sebenarnya Cabrera kesusahan. Karena "burung" jumbonya itu, ia jadi tak bisa bekerja. Ia tak bisa memakai seragam yang diberikan perusahaan tempatnya bekerja. Ia juga tak bisa berlari cepat. "Sehingga perusahaan berpikir buruk tentang saya," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail, 20 Januari lalu. Cabrera akhirnya meminta pemerintah Meksiko menanggung biaya hidupnya karena ia menjadi penyandang disabilitas.

Cabrera juga tak bisa berhubungan seksual. Saat berada di Amerika Serikat, ia pernah dua kali mencobanya, tapi gagal. Wanita pertama memilih pergi saat melihat penis raksasanya dan yang kedua meminta berhenti di tengah permainan. Ia kemudian dideportasi pada 2001 karena dituding memamerkan tubuh kepada dua gadis di bawah umur.

Cabrera pun harus merawat alat kelaminnya secara ekstra. Ia mesti membungkusnya dengan perban agar tak tergores. Saat tidur, ia juga tak bisa tengkurap. Bahkan penisnya harus ditaruh di bantal sendiri agar ia merasa nyaman. Untuk urusan kesehatan, beberapa kali saluran kemihnya terinfeksi karena tak semua air kencingnya lolos melewati kulup.

Banyak yang ragu akan keaslian zakarnya ini. Kepada mereka, Cabrera tak segan menyorongkannya untuk dilihat. Ia juga mengklaim itu tumbuh secara alami.

Namun dokter Yesus David Salazar Gonzalez, yang memeriksanya, mengatakan penis Cabrera tak membesar dengan sendirinya. Cabrera mulai berusaha membesarkan kemaluannya ini sejak remaja. Ia mengikatkan tali dan menggantungkan beban agar pelirnya merenggang. "Dia terobsesi dengan penis panjang," katanya.

Akibat tindakannya itu, tubuh Cabrera secara alami mereparasi. Sel-sel baru tumbuh dan akhirnya membuat zakarnya membesar. Pemeriksaan computed tomography (CT) scan membenarkan kecurigaan mereka. Dari hasil peneropongan alat tersebut, sebagian besar isi penis Cabrera hanyalah kulup, yakni kelopak kulit bagian luar kemaluan. "Sangat besar, hampir mencapai lutut," kata radiolog Yesus Pablo Gil Muro, yang memeriksanya.

Penis terdiri atas beberapa bagian. Dari ujung, ada kepala, yang memiliki celah kecil untuk mengeluarkan urine dan air mani. Bagian tersebut ditutupi kulup. Pada orang yang disunat, kulup ini dibuang. Naik ke atas, terdapat batang yang semuanya tertutup kulit.

Lalu ada korpus kavernosum, yakni jaringan yang berada di sepanjang kedua sisi penis. Sebelum terjadi ereksi, jaringan ini akan penuh terisi darah sehingga batang penis menegang. Lalu terdapat korpus spongiosum, yaitu satu kolom jaringan berongga yang berada di bagian depan. Jaringan ini terisi darah selama ereksi. Di dalam bagian ini juga terdapat uretra atau saluran kencing.

Dokter spesialis andrologi Johanes Soedjono mengatakan ada tiga hal yang bisa membuat kemaluan membesar, yakni penyakit, tindakan seperti suntik silikon, dan peregangan seperti yang dilakukan Cabrera. Peregangan bisa memperpanjang ukuran asalkan dilakukan saat remaja karena saat itu zakar masih bisa bertumbuh. Jaringan ikat yang ada di pangkal penis tertarik sehingga melar. "Tapi, kalau dilakukan setelah puber, tak akan bisa memperpanjang banyak," ujarnya.

Pengenduran penis ini umum dilakukan. Di Timur Tengah, biasanya dilakukan dengan mengurut menggunakan minyak. Cara ini juga menular ke Indonesia, contohnya cara memperbesar pelir yang dilakukan Mak Erot, yang sempat terkenal beberapa waktu lalu. "Tapi, yang datang ke dia sudah pada dewasa, ya enggak bisa," kata Soedjono.

Namun, karena penis ditarik, tentu ada konsekuensinya. Menurut Soedjono, ukurannya memang jadi panjang, tapi saat ereksi tak bisa tegak ke atas seperti zakar normal. Sebab, yang tertarik adalah bagian pangkalnya, meskipun hal itu tak mempengaruhi fungsinya.

Tapi, menurut dokter spesialis andrologi Nugroho Setiawan, metode ini tak akan memperpanjang ukuran sampai berkali lipat seperti terjadi pada Cabrera. Ia curiga ada masalah di tubuh Cabrera yang membuat ukuran alat kelaminnya jadi jumbo.

Ia mengatakan pelir bisa membesar karena testosteron, hormon yang bertanggung jawab pada karakteristik pria. Jika produksi testosteronnya berlebihan, pertumbuhannya juga lebih besar dari ukuran normal. Ini bisa terjadi karena penyakit, misalnya tumor di kelenjar anak ginjal alias adrenal, salah satu tempat yang memproduksi testosteron, selain testis. Akibat penyakit pada kelenjar anak ginjal tersebut, produksi testosteron bisa melimpah sehingga membuat penis jadi lebih besar dari ukuran normal. "Pernah ada pasien anak kecil, penisnya besar banget, ternyata ada tumornya," katanya.

Jika diderita saat anak-anak, meruahnya testosteron ini akan membuat mereka mengalami pubertas lebih dini dibanding kawan seusianya. Masa pubertas itu juga berakhir lebih cepat. Akibatnya, penutupan pertumbuhan tulang juga jadi lebih awal, sehingga anak yang produksi testosteronnya terlalu banyak biasanya bertubuh pendek. "Kalau dilihat, Roberto juga tak terlalu tinggi," ujar Nugroho.

Ia mengatakan, bila ukuran yang besar membuat seseorang tak nyaman dan sang pasien menghendaki ukurannya dikecilkan, itu bisa dilakukan dengan jalan operasi bedah plastik.

Menurut dokter spesialis bedah plastik Ariawan Widyanto, pelir bisa dipotong sebagian sesuai dengan ukuran normal. "Tapi yang bagian ujung jangan, karena ada sarafnya," katanya.

Dokter Yesus David Salazar Gonzalez juga menyarankan alat kelamin Cabrera dikecilkan lewat operasi agar lebih sehat. Dengan begitu, Cabrera bisa berhubungan seksual dan memiliki anak. "Juga tidak menyakiti," tuturnya.

Namun keputusan ini tentu bergantung pada pasien. Menurut Nugroho, selama pasien tak mengeluh, dokter tak akan melakukan tindakan. Cabrera juga demikian. Meski mengalami banyak kesulitan, ia memilih mempertahankan ukuran kemaluannya seperti sekarang. "Saya tidak merasa sedih karena saya tahu di Amerika Serikat ada banyak wanita. Akan ada salah satu dari mereka yang ukurannya tepat untuk saya," ujarnya.

Nur Alfiyah


... pelir bisa membesar karena testosteron, hormon yang bertanggung jawab pada karaktertistik pria. Jika produksi testosteronnya berlebihan, pertumbuhannya juga lebih besar dari ukuran normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus