MENEMUKAN janin yang kemudian sakit dalam perut seorang ibu, bagi tim dokter di Monash Medical Centre, Melbourne, Australia, kini bukan lagi kendala. Malah tim itu sudah melangkah lebih maju, yaitu melakukan pembedahan dengan laser. Menurut ketuanya, Profesor Robert MacMahon, tindakan itu baru pertama kali di dunia. Operasi terhadap janin berusia 17 minggu dalam kandungan itu dilakukan pertengahan tahun lalu. Jika tidak dioperasi, janin itu bisa meninggal. Dalam usia kandungan 34 pekan, bayi itu lahir normal. Setelah enam bulan, kini kondisi bayi dan ibunya tetap sehat. ''Kalaupun sakit, ya, pilek saja, dan bukan akibat operasi,'' kata MacMahon, 62 tahun. Kondisi rawan tersebut diketahui ketika sang ibu yang mengandung 14 minggu itu melakukan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan dengan ultrasound itu mengejutkan. Kandung kemih pada janin tersebut kebanjiran. Bahkan, perut janin itu kembung. Setelah diperiksa lebih detail, ternyata saluran antara kandung kemih dan alat kelamin tersumbat. Di Negara Bagian Victoria, Australia, misalnya, satu dari sepuluh bayi menderita penyakit semacam ini. Penyebabnya adalah faktor keturunan. Kondisi ini menyebabkan janin mengalami berbagai kesulitan. Biasanya air kencing dari janin kembali ke kandungan, membentuk cairan amniotik (selaput pada ketuban) yang membungkus janin itu. Dari cairan itulah biasanya janin bernapas melalui paru- parunya. Dengan tersumbatnya air kencing, pernapasan janin pun tersengal. Selain itu, karena tekanan kandung kemih yang penuh pada ginjal, ginjal itu tidak berfungsi. Biasanya, untuk membongkar sumbatan itu, ada dua cara. Pertama, membuka perut ibu, kemudian membuat saluran dengan pipa plastik yang menghubungkan kandung kemih janin dengan tempat cairan amniotik, sehingga air kencing janin tersalurkan. Metode ini dipakai jika kondisi janin sangat gawat. Teknik ini berisiko besar, karena si ibu bisa terkena infeksi dan trauma. Karena itu, sejak tahun 1992, operasi ini hanya lima kali dilakukan di San Francisco. Cara kedua, menurut MacMahon, memasukkan kateter kecil ke dalam kandung kemih janin, dan menyalurkan cairan itu. Cara ini lebih aman dibandingkan dengan yang pertama tadi. Hanya saja, metode ini perlu dilakukan berulang-ulang, sehingga kantung kemih sering dicoblos dengan kateter, mengingat saluran yang dilubangi itu acap tertutup kembali. Cara ini kurang memuaskan. MacMahon, yang juga kepala bagian anak di rumah sakit itu, bersama tiga dokter, anggota timnya, merintis cara baru. Dan untuk pertama kalinya teknik itu teruji pada keluarga tadi, yang namanya dirahasiakan. Dengan sinar laser, tim dokter ini membuat beberapa lubang berdiameter 3 milimeter pada kandung kemih janin. Lalu cairan disalurkan ke luar. Operasi dalam waktu 30 menit itu berjalan mulus. Kandungan yang dilubangi bisa kembali pulih. Sedangkan janin itu tumbuh sehat. Saat usia janin 33 minggu, lubang-lubang yang dibuat pada kandung kemih mulai menutup kembali. Untuk itu, MacMahon memutuskan agar janin itu lahir lebih dini, ketika usianya 34 minggu kurang dua pekan dari usia normal dalam kandungan. Bisakah metode ini dipakai untuk mengatasi abnormal janin dalam bentuk lain? ''Mungkin saja. Tapi saya hanya dapat berbicara sebatas bidang yang saya kuasai,'' kata MacMahon kepada TEMPO. Hingga kini, tim MacMahon terus memantau kondisi bayi tadi. Sebelumnya, operasi serupa telah dilakukan pada bayi lain. Gatot Triyanto (Jakarta) dan Dewi Anggraini (Melbourne)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini