Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Oyster atau tiram mentah dikenal sebagai salah satu hidangan berkelas. Mengutip atas Jurnal Bionatura, daging oyster memiliki kandungan protein sebanyak 10.60 persen, lemak sebanyak 2.10 persen, dan air sebanyak 85.80 persen. Kandungan tersebut akan berkurang apabila alami pemanasan untuk proses pematangan oyster. Oleh karena itu, banyak yang memilih untuk konsumsi oyster dalam kondisi mentah.
Selain itu, oyster juga memiliki kandungan aktif berupa polisakarida, beragam vitamin, mineral, dan rendah lemak. Melansir National Library of Medicine, pada oyster mentah kadar asam amino tirosin lebih tinggi dibanding dengan oyster yang dimasak. Tirosin sendiri membantu dalam peningkatan suasana hati seseorang dan dapat meminimalisir risiko stres. Oyster mentah juga dinilai praktis dikonsumsi asal dibersihkan terlebih dahulu dengan cara yang tepat.
Namun, pada dasarnya perlu diketahui bahwa fungsi oyster dalam perairan adalah sebagai pemfilter akan segala logam ataupun mineral yang ada di dalamnya. Artinya, banyak sekali akumulasi zat serta benda-benda asing dalam tubuh tiram yang wajib diwaspadai. Dilansir dari laman Centre for Food Safety, manusia yang kerap mengonsumsi oyster mentah berisiko terinfeksi bakteri vibrio, norovirus, hingga penyakit hepatitis A.
Ketika osyter dikupas dan dipisahkan dari cangkangnya, acapkali ditemukan adanya kontaminasi silang berupa kotoran yang tertinggal, terdapat lumpur, hingga detritus sisa yang menempel pada dagingnya. Pada kenyataannya, patogen-patogen yang berisiko mengontaminasi oyster dapat mati ketika dikenai suhu panas 90 derajat Celsius dalam kurun waktu 90 menit.
Sebenarnya tidak ada salahnya dalam konsumsi oyster mentah, asalkan diproses dengan cara higienis dan tahu kondisi perairan tempat hidup oyster tersebut. Namun, untuk menghindari risiko negatifnya juga tidak ada salahnya untuk memasak tiram sebentar saja dengan memperhatikan kebersihannya.
Pilihan Editor: Rekomendasi 5 Makanan Berkuah Khas Korea Cocok Disantap saat Musim Hujan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini