Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit kulit mata ikan atau clavus merupakan penebalan kulit akibat tekanan dan gesekan yang terjadi berulang kali. Mata ikan bisa muncul di seluruh bagian tubuh. Paling sering terjadi pada tangan, kaki, dan jari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Layaknya mata ikan, biasanya penyakit kulit ini berupa benjolan berbentuk bulat dengan ukuran lebih kecil daripada kapalan, memiliki bagian tengah keras, dan dikelilingi kulit yang meradang. Sekilas bentuknya dapat mengganggu keindahan kulit, pun disertai rasa nyeri, luka, dan infeksi membuat tak nyaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada dasarnya, penyebab mata ikan adalah karena adanya tekanan dan gesekan di kulit yang terjadi berulang kali. Sehingga muncul mata ikan sebagai reaksi alami tubuh untuk melindungi kulit agar tidak mengalami luka atau kerusakan lain yang mungkin terjadi akibat tekanan dan gesekan tersebut.
Beberapa kebiasaan yang menyebabkan mata ikan adalah sering menggunakan sepatu yang tidak sesuai ukuran atau terlalu sempit, bahkan longgar sehingga tidak nyaman. Kemudian berjalan atau berlari terlalu sering atau dalam waktu yang lama. Bisa karena sering menggunakan perkakas atau alat musik dengan tangan.
Penyebab lainnya tidak memakai kaus kaki atau menggunakan kaus kaki yang kurang pas saat mengenakan sepatu. Lalu tidak mengenakan sarung tangan saat menggunakan alat yang membutuhkan gerakan atau tekanan berulang pada tangan.
Selain itu, beberapa faktor lain yang juga bisa memicu risiko seseorang sakit mata ikan, yaitu memiliki kelainan bentuk jari, seperti hammertoe dan bunion, memiliki kelainan bentuk tangan dan kaki, seperti taji tulang, menderita obesitas, memiliki kelainan kelenjar keringat, memiliki bekas luka atau kutil. Meski dapat menyerang semua golongan usia, mata ikan biasanya dialami mereka yang berusia di atas 65 tahun.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION