Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Penyakit yang Bisa Menyerang saat Banjir, Jamur Kulit hingga ISPA

Berbagai penyakit yang mengintai saat banjir, termasuk masalah kulit dan pernapasan, selain demam berdarah dan leptospirosis.

2 Januari 2020 | 16.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah bocah bermain saat banjir yang merendam Jalan Letjen S Parman dan tol dalam kota, di Jakarta Barat, Rabu 1 Januari 2020. Hujan lebat yang mengguyur Jakarta sejak Selasa (31/1/2019) malam menyebabkan sejumlah wilayah itu terendam banjir. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta dan sekitar diguyur hujan deras pada awal 2020. Akibatnya, beberapa titik mengalami banjir dan genangan air yang tinggi. Selain menyebabkan kemacetan di berbagai ruas jalan, banjir bisa mendatangkan banyak masalah kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Situs Medical News Today menyebutkan berbagai penyakit yang mengintai saat banjir, termasuk masalah kulit sebab dengan meluapnya air akan meningkatkan risiko air kotor bercampur dengan air bersih. Melewati daerah banjir pun membuat kulit bersentuhan dengan air tersebut. Akibatnya, ragam masalah kulit, mulai dari jamur, ruam, gatal-gatal, hingga alergi bisa dialami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selanjutnya, demam berdarah juga sangat mungkin dialami saat banjir sebab saat musim hujan biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti atau nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan banyak sampah, misalnya kaleng bekas, ban bekas, serta tempat-tempat tertentu yang terisi air, dan terjadi genangan untuk beberapa waktu.

Pada genangan air inilah yang akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan demam berdarah juga semakin meningkat.

Risiko mengidap diare juga tinggi. Para ahli menghubungkan sulitnya air bersih yang didapat saat kondisi banjir sehingga secara tidak sadar air yang sudah terkontaminasi pun dikonsumsi dan menyebabkan perut tidak nyaman. Umumnya, diare sangat mudah diderita oleh anak-anak yang sistem imunnya belum maksimal.

Ancaman dari banjir bisa berupa leptospirosis alias kencing tikus. Situs Mayo Clinic menyebutkan bahwa leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri leptospira, yang banyak terdapat di urine tikus dan dapat menular lewat air. Penderitanya bisa mengalami radang, gangguan ginjal dan hati, sampai keguguran.

Penyakit lain yang juga bisa menyerang adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Penyebab ISPA dapat berupa bakteri, virus, dan berbagai mikroba lain dari berbagai genangan yang penguapan airnya terhirup oleh manusia. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam. Kalau berat, mungkin disertai sesak napas dan nyeri dada.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus