Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Penyebab Gangguan Asam Lambung dan Obat yang Bisa Diminum

Berikut penyebab utama gangguan asam lambung serta obat yang aman untuk dikonsumsi penderita rekomendasi PAFI.

27 Oktober 2024 | 15.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan asam lambung sering dialami oleh sebagian orang. Kondisi ini terjadi akibat beberapa faktor seperti pola makan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan. Salah satu penyebab adalah tidak memberi cukup waktu untuk mencerna makanan sebelum beraktivitas atau tidur yang  dapat menyebabkan asam lambung naik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Yahukimo dengan alamat website pafikabyahukimo.org menjelaskan gangguan ini dapat terjadi jika mengonsumsi banyak makanan pedas, asam, berlemak, dan berminyak sehingga meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu, makanan dan minuman berkafein serta berkarbonasi juga berpotensi memicu refluks asam lambung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian lebih lanjut terkait penyebab terjadinya asam lambung, PAFI Kota Tidore Kepulauan dengan alamat website pafitikep.org melakukan kajian dan penelitian penyebab utama gangguan asam lambung serta obat yang aman untuk dikonsumsi penderita. Simak cara mengatasi asam lambung yang mengganggu serta rekomendasi obat.

Faktor utama penyebab masalah asam lambung
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya asam lambung tinggi atau refluks asam lambung (GERD) meliputi berbagai aspek, baik gaya hidup, pola makan, maupun kondisi kesehatan. Berikut macam penyebab tersebut.

Obesitas
Kelebihan berat badan dapat memberi tekanan tambahan pada perut dan meningkatkan risiko refluks asam lambung. Lemak yang menumpuk di area perut dapat mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

Pola makan kurang sehat
Makanan tinggi lemak, pedas, asam, dan berkarbonasi dapat memicu peningkatan produksi asam lambung. Contoh makanan yang sering menyebabkan masalah ini termasuk gorengan, cokelat, dan minuman berkafein. Makan dalam porsi besar atau terlalu dekat dengan waktu tidur dapat meningkatkan risiko asam lambung naik.

Gaya hidup kurang sehat
Kebiasaan merokok dan minum minuman berkafein secara berlebihan melemahkan sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang berfungsi mencegah asam lambung naik. Faktor lain seperti stres secara emosional atau fisik dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan meningkatkan gejala GERD.

Obat yang direkomendasikan untuk mengatasi asam lambung
Berikut beberapa obat yang direkomendasikan untuk mengatasi asam lambung, yang dapat membantu meredakan gejala seperti nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung.

Antasida
Ada beberapa obat jenis antasida yang baik untuk mengatasi asam lambung, salah satunya adalah Mylanta. Mylanta mengandung aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida, efektif untuk menetralkan asam lambung. Selain itu, Promag bisa menjadi alternatif karena tablet kunyah ini berfungsi sebagai antasida untuk meredakan gejala asam lambung.

Obat lain yang praktis bisa menjadi pilihan adalah Polysilane. Obat ini berfungsi sebagai suspensi yang mengandung aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida, membantu mengurangi keasaman lambung. Sebelum mengonsumsi obat-obatan ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan apoteker atau dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat dan dosis yang sesuai.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus