Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

PMI: tak boleh cari untung

PMI tak hanya menyalurkan sumbangan darah. registrasi korban sumbangan dan pertolongan pertama merupakan tugas tak bisa ditolak. dana masyarakat makin turun. pemerintah memberikan subsidi.

11 Maret 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SESUAI dengan asas Palang Merah Internasional, PMI adalah organisasi sosial yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Mendistribusikan sumbangan darah hanya salah satu kegiatan PMI. "Tugas besar lainnya, kalau terjadi bencana," kata Dr. Ibnu Sutowo. Registrasi korban, penyaluran sumbangan, dan memberikan pertolongan pertama merupakan tugas yang harus dipikul PMI. Dan tak bisa ditolak, karena PMI paling mengenal mekanisme pekerjaan ini. "Seperti waktu kecelakaan kereta di Bintaro. PMI harus cepat mmberikan pertolongan pertama, dan menyediakan darah 200.000 labu," tutur Ibnu. Untungnya, pemerintah dan Palang Merah Internasornal selalu cepat menyutikkan bantuan dana. PMI adalah juga perpanjangan tangan Palang Merah Internasional, terutama dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan di Indonesia. Contoh: pertonngan bagi pengungsi Vietnam di Pulau Gialang. Di sini semua bantuan dikelola PMI, dengan dukungan dana dari UNHCR (Komisi Tinggi PBB untuk Kaum Pengungsi). "PMI yang membangun saran kesehatan juga mengirimkan tenaga kesehatan dan pekerja sossial," kata Ibnu. Ditambahkannya, PMI kini sedang menyusun pengembangan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Pertimbangannya, jenis kecelakaan dan malapetaka di masa kini sudah semakin luas. "Cara penderita jantung yang kena serangan di jalan dulu kan tidak ada." Melalui rekayasa sosial, konsep ini nantinya akan disebarkan ke masyarakat. Dan semua program itu perlu dana. "Tapi PMI, sebagai organisasi sosial, tidak boleh minta bayaran mencari untung," demikian bekas Direktur Utama Pertamina itu mengingatkan. Dalam pendanaan PMI, satu-satunya alternatif ialah menggantungkan diri pada sumbangan masyarakat. Disayangkannya, sumbangan yang masuk melalui Bulan Dana PMI dari hari ke hari semakin tidak memadai. Kesadaran untuk menyumbang juga semakin pudar. Penyebab utamanya ialah anggapan masyarakat bahwa PMI adalah organ pemerintah. Jadi, dananya dianggap tanggung jawab pemerintah. "Ini pikiran yang salah," kata Ibnu. Palang Merah di mana pun adalah tanggung jawab masyarakat sendiri, dan pemerintah hanya memberi subsidi. "Justru karena menghormat PMI, pemerintah tidak mendirikan jawatan trnsfusi darah, misalnya."Jis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum