Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengobatan kanker sering memunculkan efek samping. Salah satu kondisi yang jarang diketahui dikenal sebagai chemo mouth, efek samping kemoterapi dan radiasi yang terasa di mulut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buat sebagian pasien, chemo mouth bisa menyebabkan mulut perih dan gejala-gejala yang tak nyaman lainnya, seperti kemampuan makan, minum, bahkan bicara yang terbatas. Dokter gigi dan periodontal di Texas, Amerika Serikat, Rajiv Saini, pun memberi penjelasan mengenai kondisi yang jarang diketahui ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan pasien kanker leher 90 persen akan mengalami gejala-gejala di atas. Sementara pada penyintas semua jenis kanker, 40 persen akan mengalami kondisi ini. Lulusan Sekolah Kedokteran Harvard itu mengatakan gejala utama chemo mouth adalah dalam mulut merah, bengkak, dan perih, disebut juga sebagai mukositis.
Pasien juga berisiko merasakan panas di mulut dan semakin parah saat makan pedas. Mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami infeksi jamur. Chemo mouth juga bisa menyebabkan xerostomia atau yang umum dikenal sebagai mulut kering, juga ada rasa seperti metal, yang membuat hilangnya nafsu makan.
"Pengobatan kanker menyebabkan kerusakan kelenjar liur di mulut, yang bertugas memproduksi air liur dalam jumlah yang dibutuhkan. Jadi, kondisi ini sangat mengganggu kondisi mulut," ujar Saini kepada Fox News Digital.
"Ketika mulut kering maka akan kekurangan mineral, semua enzim alami, juga ketidakseimbangan mikrobioma mulut," tambahnya.
Saini juga menambahkan chemo mouth menyebabkan pasien sulit bicara, bahkan kata-kata yang sederhana sekali pun akibat peradangan dan mulut kering. "Sulitnya mengungkapkan efek samping tak hanya mempengaruhi kemampuan berkomunikasi tapi juga berdampak pada emosional, membuat mereka merasa terisolasi dari keluarga di masa yang penuh perjuangan," tuturnya.
Pencegahan Komplikasi Oral
Sistem imun yang lemah membuat pasien lebih rentan mengalami komplikasi seperti chemo mouth, kata Saini. Ia pun menyarankan pasien kanker untuk rutin memeriksakan kondisi mulut, terutama langsung setelah didiagnosis kanker, untuk mengetahui jika ada masalah yang bisa memburuk selama pengobatan.
"Bila ada karies atau gigi berlubang, harus dirawat dulu. Jika ada infeksi gusi maka perlu dilakukan pembersihan yang seksama," pesan Saini.
Ia juga meminta pasien kanker tak berkumur dengan cairan mengandung alkohol dan pewarna karena bahan-bahan kimia itu bisa membahayakan sistem imun, juga memperparah rasa sakit dan peradangan di mulut. Saini mengatakan berkumur air garam terbukti efektif mengatasi chemo mouth dan meredakan gejala.