Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Influencer Instagram Bunga Lenanta membagikan tips bagaimana orang tua harus waspada bila anaknya alergi susu sapi. "Peran orang tua itu penting banget, selain konsultasi ke dokter, perlu pula untuk melakukan penyesuaian ada makanan," katanya dalam acara webinar Bicara Gizi Tangani Alergi Susu Sapi (ASS) pada Anak dengan Cepat dan Tepat sebelum Terlambat pada 25 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bunga menambahkan bahwa para orang tua pun perlu tahu makanan apa saja yang dikonsumsi sang anak. Salah satu yang perlu dipelajari adalah bisa membaca label makanan. "Cek kandungan nutrisi pada label makanan apakah sudah cocok atau belum dengan kondisi dan kebutuhan anak," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika anak alami alergi susu sapi, akan ada dampak ekonomi yang terjadi. Orang tua pun harus menyiapkan makanan anak sendiri. "Jadi lebih terjamin kualitasnya. Jadi orang tua harus lebih cermat," katanya.
Webinar Bicara Gizi Tangani Alergi Susu Sapi (ASS) pada Anak dengan Cepat dan Tepat sebelum Terlambat/Nutricia
Orang tua juga perlu untuk sering melakukan konsultasi kepada dokter. Menurut Bunga, ada banyak informasi yang ada di luar sana untuk mengatasi masalah alergi susu sapi pada anak. Orang tua pun perlu untuk mencari berbagai gizi tambahan untuk alternatif asupan dari gizi susu sapi yang tidak bisa dikonsumsi anaknya.
Terakhir, Bunga mendukung agar para orang tua yang anaknya alergi susu sapi sebaiknya ikut dalam komunitas parenting alergi susu sapi. "Komunitas bisa membantu mendukung moral orang tua yang memiliki anak alergi susu sapi," kata Bunga.
Bunga adalah salah satu orang tua yang memiliki anak dengan alergi susu sapi. Ia membagikan pengalamannya ketika sang anak terkena alergi susu sapi yang dapat terjadi akibat sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi.
“Jadi awal mula kita peka ada sesuatu pada anak itu di bawah usia satu tahun, jadi ciri-cirinya pertama ada ruam di kulit juga, lalu dia tidak tenang tidurnya dan itu menantang untuk orang tua apalagi kalau saat capek, sementara anaknya susah untuk tidur,” kata Bunga.
Bunga mendapati anak pertamanya mengalami alergi susu sapi ketika usianya masih di bawah satu tahun. Kala itu karena masih awam dengan alergi susu sapi, dia menyangka munculnya ruam dan kesulitan tidur merupakan hal yang tidak berbahaya bagi sang anak.
Rasa khawatirnya makin membesar saat sang anak menginjak usia satu tahun. Anaknya mulai mengalami gejala baru seperti batuk-batuk, sembelit dan berat badannya tidak mengalami kenaikan yang signifikan. “Akhirnya saya memutuskan untuk konsultasi ke dokter, jadi memang itu langkah pertama yang kami ambil. Disarankan diet alergi juga lalu tes alergi pada waktu itu, akhirnya ketahuan dari berbagai macam alergi memang disampaikan tidak cocoknya dengan susu sapi,” kata dia.
Pilihan Editor: Alergi Susu Sapi Bisa Timbulkan Gejala di Saluran Cerna