Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ragam Cedera yang Sering Dialami Pemain Sepak Bola

Sepak bola rawan menyebabkan cedera akibat kontak fisik yang keras antarpemain. Berikut ragam cedera yang sering dialami pesepak bola.

4 Januari 2023 | 21.21 WIB

Ilustrasi sepak bola. Reuters
Perbesar
Ilustrasi sepak bola. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai olahraga dengan kontak badan, sepak bola rawan menyebabkan cedera akibat kontak fisik yang keras antarpemain. Begitu menurut spesialis kedokteran olahraga di Sport Medicine, Injury and Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Grace Joselini Corlesa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kontak fisik yang keras dapat terjadi hampir setiap saat ketika pemain menggiring bola, merebut bola dengan kaki, atau beradu kepala di udara, sampai ketika menendang bola ke gawang," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Grace mengatakan pesepak bola dapat mengalami cedera ringan seperti memar atau lecet, cedera pada ligamen, otot, tendon, sendi, tulang, hingga kepala. Selain kontak fisik antarpemain, cedera pada pesepak bola dapat terjadi karena gerakan yang terlalu cepat, mendarat setelah melompat dengan posisi yang salah, atau menendang bola yang kurang tepat. Selain itu, latihan berlebihan dan kurang istirahat, kondisi lapangan kurang memadai, hingga kurang pemanasan dan pendinginan juga dapat menjadi penyebab cedera.

Di antara sejumlah cedera yang kerap dialami pesepak bola, cedera ligamen salah satunya. Ini merupakan cedera anterior cruciate ligaments (ACL), yakni ligamen penahan persendian lutut. Cedera ACL disebabkan ketika pemain bergerak terlalu cepat atau gerakan memutar lutut yang tiba-tiba. Masa penyembuhan cedera ACL yang memakan waktu lama antara 6 bulan hingga 3 tahun menjadi alasan cedera ini momok para pesepak bola dan pegiat olahraga.

Selain ACL, ada pula engkel terkilir. Keseleo di pergelangan kaki ini terjadi akibat ligamen teregang atau robek karena kaki tertekuk ke dalam atau ke luar saat menumpu atau kaki terpelintir. Cedera lain yakni strain, yang merupakan robek atau meregangnya otot. Otot yang kerap tertarik adalah hamstring yang membentang dari bagian bawah bokong hingga bagian belakang lutut. Gerakan berlari, mengejar bola, dan berhenti yang terus menerus dalam sepakbola dapat menyebabkan cedera pada otot ini.

Tendon dan tulang
Pesepak bola juga dapat mengalami cedera tendon. Tendon adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan otot ke tulang. Pada sepak bola, cedera tendon dapat mengenai tendon lutut atau tpergelangan kaki bagian belakang (tendon achiles). Kondisi ini dapat terjadi akibat jatuh langsung pada lutut atau mendarat dengan keras ketika melompat.

Robekan meniskus juga dapat dialami pesepak bola. Meniskus berfungsi sebagai bantalan untuk sendi lutut. Robekan pada meniskus ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak serta keterbatasan gerak. Cedera ini sering disebabkan oleh gerakan memutar lutut secara tiba-tiba.

Dislokasi atau terlepasnya sendi dari tempat yang seharusnya juga bisa terjadi akibat hantaman keras antarpemain. Pada keadaan ini dapat timbul gejala berupa rasa nyeri, kesulitan bergerak, penurunan kekuatan pada area yang terlibat, dan dapat tampak adanya bentuk sendi yang tidak seharusnya.

Selain itu ada runner’s knee atau cedera lutut. Kondisi ini menyebabkan tulang rawan di bawah tempurung lutut rusak. Kerusakan dapat disebabkan adanya benturan pada lutut atau overuse injury pada lutut. Cedera lain yang juga dapat dialami pesepak bola yakni shin splints. Grace mengatakan, nyeri di bagian tulang kering bagian bawah seringkali terjadi saat latihan fisik atlet sepak bola.

Kondisi ini dapat terjadi akibat berlatih menggunakan alas kaki yang tidak tepat. Keretakan ringan pada tulang juga sering merupakan akibat pergerakan kaki yang berlebihan atau dampak berulang pada tulang, terutama pemain sepak bola.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus