Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ramai Tantangan Minum Boba 5 Liter, Waspadai Bahayanya

Buat yang berminat mengikuti tantangan minum boba 5 liter, pertimbangkan kembali niat itu sebab minuman manis tersebut buruk buat kesehatan.

4 Februari 2020 | 16.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda pecinta boba? Tentunya Anda tahu akhir-akhir ini sedang viral tantangan menenggak boba milk tea sebanyak 5 liter yang wajib dihabiskan dalam beberapa jam saja. Bahkan, untuk memfasilitasi hal ini, ada pula satu perusahaan boba yang telah menjualbelikan boba dalam galon berukuran 5 liter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika tertarik untuk mengikuti tantangan ini, Anda harus berpikir ulang sebab berbagai dampak negatif bisa dialami oleh tubuh. Salah satunya adalah resistensi insulin yang menyebabkan diabetes. Hal ini pun dipertegas dengan sebuah penelitian oleh Mount Alvernia Hospital di Singapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para peneliti menemukan bahwa 500 mililiter boba mengandung delapan sendok teh gula. Itu berarti jika Anda mengonsumsi boba sebanyak 5 liter, kisaran gula yang akan dikonsumsi sebanyak 80 sendok teh. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi gula hanya empat sendok teh per hari.

“Anak-anak bahkan hanya dianjurkan dua sendok teh per hari,” kata salah satu peneliti, seperti yang dilansir dari situs Fox News.

Selain meningkatkan risiko diabetes, mengikuti tantangan minum boba 5 liter juga bisa meningkatkan berat badan sebab dalam 500 ml boba mengandung 335 kalori. Dengan demikian, 5 liter boba mengandung 3.350 kalori, yang bahkan melebihi asupan kalori harian yang dibutuhkan tubuh.

“Orang dewasa membutuhkan kalori sebanyak 1.500-2.000. Sedangkan minum boba saja, belum termasuk makanan harian dan ngemil, kalorinya sudah jauh melewati batas,” katanya.

Risiko stroke dan serangan jantung juga tinggi jika terlalu sering minum boba sebab para peneliti menjelaskan banyaknya kandungan gula akhirnya dapat menumpuk pada tubuh sehingga menyebabkan kerusakan dan penyumbatan di saraf.

“Ini menyebabkan oksigen yang dialirkan ke jantung akan terhambat dan menyebabkan masalah jantung,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus