Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Saran Aman Konsumsi Nasi Putih buat Penderita Diabetes dari ahli Gizi

Penderita diabetes tetap perlu mengonsumsi karbohidrat seperti nasi putih tetapi dalam porsi yang sesuai. Simak saran ahli gizi.

16 Desember 2023 | 21.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi klinik Cindy J. Pudjiadi, memberi tips konsumsi nasi putih bagi penderita diabates agar aman terhadap gula darah. Cindy mengatakan penderita diabetes tetap perlu mengonsumsi karbohidrat tetapi dalam porsi yang sesuai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilihan terbaik bagi penderita diabetes adalah karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan roti gandum karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah. Namun, bagi penderita diabetes yang ingin mengonsumsi nasi putih, ia menyarankan mengkombinasikan dengan lauk pauk dan sayur untuk menurunkan indeks glikemik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi, di nasi merah itu ada vitamin, mineral, dan serat. Kita bikin nasi putih itu adatambahan vitamin, mineral, dan serat. Caranya, tambahkan sayur yang banyak. Adanya sayur yang banyak itu akan mendapatkan serat, vitamin, dan mineral. Jadi, jangan hanya makan nasi putih saja tanpa tambahan teman-temannya tersebut," sarannya.

Hindari karbohidrat sederhana
Dalam konteks pembatasan konsumsi, Cindy mengatakan penderita diabetes perlu menghindari karbohidrat sederhana seperti donat dan minuman kemasan. Dia mengingatkan donat dan minuman kemasan sering mengandung gula yang tinggi yang dapat berdampak negatif pada kadar gula darah.

Cindy juga memberikan panduan camilan yang sehat bagi penderita diabetes. Buah utuh, kacang rebus, atau tomat ceri bisa menjadi pilihan yang baik tetapi perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Dia menekankan porsi dan jenis asupan bagi penderita diabates harus disesuaikan dengan faktor-faktor individu seperti usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.

"Jadi, kalorinya itu tidak ada yang baku untuk semua orang karena ditentukan dari umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, aktivitas, dan kondisi kesehatan masing-masing. Jadi, ada masing-masing porsinya dan kita mesti batasi yang manis-manis dan mengandung gula," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus