Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sejarah Lagu Daerah Manuk Dadali Beserta Lirik Lagunya

Lagu daerah Manuk Dadali diciptakan oleh seorang laki-laki dari Sunda bernama Sambas Mangundikarta. Mari mengenalnya lebih jauh!

15 Juni 2023 | 12.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tari Manuk Dadali. Youtube

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Manuk Dadali adalah lagu daerah yang sudah banyak didengarkan oleh jutaan masyarakat Indonesia. Namun, tahukah Anda sejarah lagu Manuk Dadali? Lagu daerah ini termasuk lagu nasionalisme yang menggambarkan bagaimana seekor burung Dadali menjadi kebanggan Indonesia. Nama lain dari Manuk Dadali adalah burung garuda sebagai lambang negara Indonesia yang mengemban Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Menurut sejarahnya, lagu daerah Manuk Dadali diciptakan oleh seorang laki-laki dari Sunda bernama Sambas Mangundikarta. Mari mengenalnya lebih jauh!

Profil Sambas Mangundikarta Pencipta Lagu Manuk Dadali

Sambas Mangundikarta adalah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus penyiar radio yang lahir di Bandung, 21 September 1926. Lagunya yang terkenal Manuk Dadali, pertama kali dirilis pada 1962. Berbicara karier Sambas Mangundikarta, ia sudah mengawali kariernya di dunia penyiaran Indonesia, yaitu pada Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta sejak 1952. Sebenarnya, karier di RRI ini hanya sebagai batu loncatan untuk membantu temannya yang bekerja di sana. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya Sambas, termasuk anak buah Jendral Dr. Moestopo dan telah mengabdi untuk Radio Perjuangan Jawa Barat pada 1946 hingga 1469. Karena Indonesia masih belum aman meski pascakemerdekaan, Sambas sebagai pejuang kemerdekaan harus dipindahtugaskan dari Kota Bandung ke Kota Madiun dan Blitar, Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berkat lagu Manuk Dadali dan dedikasi terbaik di dunia penyiaran Indonesia, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada 15/10/2022 memberikan penghargaan seumur hidup (lifetime achievement) untuk mendiang Sambas Mangundikarta di acara puncak Anugerah KPI 2022 yang disiarkan oleh Kompas TV. Namun, penerimaan penghargaan ini diwakili oleh anak Sambas Mangundikarta, yaitu Inge Ambas. Penghargaan juga diserahkan Ketua KPI Pusat, Agung Suprio.

Lagu Manuk Dadali juga mencetak sejarah. Di mana lagu daerah ciptaan Sambas Mangundikarta pernah diputar dalam acara Peringatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika 2015 di Bandung. Lalu, secara umum lagu berbahasa Sunda Manuk Dadali ini dijadikan sebagai lagu langganan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) dan Paduan suara orkestra TNI AD. Jika Anda berada di stasiun, pasti akan mendengar juga sebuah pemutaran lagu Manuk Dadali untuk menyambut kedatangan area Daop (Daerah operasi) Kereta Api Indonesia, apakah Anda ingat? Berikut Tempo sajikan lirik dan terjemahan lagu Manuk Dadali.

Lirik lagu Manuk Dadali Asli

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang

Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang

Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk

Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna

Tandang jeung pertentang taya bandinganana

Dipikagimir dipikaserab ku sasama

Taya karempan kasieun leber wawanenna

Reff:

Manuk dadali manuk panggagahna

Perlambang sakti Indonesia Jaya

Manuk dadali pangkakoncarana

Resep ngahiji rukun sakabehna 

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri

Silih pikanyaah teu inggis bela pati

Manuk dadali ngandung siloka sinatria

Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia 

Terjemahan Lirik Lagu Manuk Dadali

Terbang melesat tinggi, jauh di awang-awang

Merentang sayapnya, tegak tanpa ragu

Siapa yang bisa menyaingi keberaniannya

Gagah dan perkasa tak ada tandingannya

Dihormati dan disegani oleh sesama

Tanpa ragu tanpa takut, besar nyalinya

Reff:

Burung garuda, burung paling gagah

Lambang sakti Indonesia jaya

Burung garuda, yang paling tersohor

Senang bersatu, rukun semuanya

Hidup berhimpun tanpa saling iri

Saling menyayangi, tak sungkan membela

Burung garuda adalah lambang kesatriaan

Untuk seluruh bangsa di negara Indonesia.

ALFI MUNA SYARIFAH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus