Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemunculan beberapa selebritas dan perancang busana dunia dengan gaya senada, yakni memakai sepatu bot, dalam beberapa kesempatan pada akhir 2018 membuat banyak pengamat tren busana memprediksi sepatu jenis tersebut akan kembali ngetren pada tahun ini. Beberapa nama yang dianggap menjadi trendsetter sepatu bot antara lain aktris Jennifer Connelly hingga desainer busana Alexa Chung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepanjang 2018, sebetulnya tren alas kaki serupa bot, yakni yang tingginya di atas mata kaki dan beralas tebal, sudah lumayan populer. Bentuk sepatu yang populer sepanjang tahun lalu adalah bot kaus kaki, bot berkerut (slouch boot), dan sepatu bot dengan hak pendek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bot akan kembali menjadi tren dan disukai kaum perempuan karena ideal dipadukan dengan celana atau rok lebar, juga gaun terusan yang melebar di bagian bawahnya," ujar direktur fashion di Gallery Shoes Dusseldorf, Jerman, Alexander Rademacher, dikutip dari situs monitoring tren internasional, Dpa.com, kemarin.
Sepatu bot tipe slouch, kata Alexander, memiliki bagian atas setinggi betis dengan bagian dalam yang lembut. Tapi belakangan muncul bot jenis slouch yang tingginya hanya semata kaki atau bahkan hingga lutut. Sementara itu, sepatu bot ber-hak pendek, atau kitten heels, bisa menjadi pilihan bagi perempuan yang tidak menyukai sepatu hak tinggi. "Dibandingkan dengan hak tinggi, kitten heels setinggi 3-5 sentimeter lebih nyaman digunakan."
Adapun ahli sepatu Simone Reiner memprediksi tren bahan baku dan warna sepatu bot pada tahun ini cenderung kembali ke model klasik, yakni bahan kulit dengan warna gelap dan netral. "Sepatu-sepatu bot ini menjadi terlihat sangat berkelas dengan bahan kulit dan warna yang sama pada seluruh bagiannya," kata Reiner.
Reiner menambahkan bahwa hitam tetap menjadi warna sepatu paling disukai. Namun, selain itu, ada warna yang lebih lembut, seperti merah anggur (bordeaux), cokelat muda (khaki), cokelat natural (cognac), atau kuning mustard. "Kombinasi warna merah anggur dengan merah cerah akan menampilkan kesan sporty," tutur dia. Untuk kesan elegan, warna yang bisa digunakan adalah biru tua dan biru laut. "Ungu terang juga bisa menjadi pilihan menarik."
Sementara itu, produsen sepatu bot terkenal, Timberland, juga menganggap tren bot akan menjadi pilihan sebagian orang untuk menyegarkan penampilannya pada 2019. Dalam keterangan persnya, Timberland menyatakan keunggulan bot adalah sepatu tersebut merupakan tipe yang sangat fleksibel untuk dipadupadankan dengan gaya pakaian apa pun, baik santai maupun formal.
"Karena itu, bot harus nyaman di kaki agar pemakai bisa menggunakannya ke mana pun ia pergi. Selain itu, sepatu bot yang nyaman dan menyangga kaki dengan sempurna baik bagi kesehatan kaki," demikian menurut Timberland. Merek sepatu asal Amerika Serikat ini membagikan beberapa kiat memilih sepatu bot agar terlihat dan terasa sempurna.
Hal terpenting saat memilih bot adalah ukurannya harus tepat. Ukuran kaki bisa berubah akibat berat badan yang naik atau turun. "Jadi sebaiknya, sebelum membeli bot, kita mengukur panjang, lebar, dan lengkungan kaki agar benar-benar mengetahui ukuran kaki."
Ukurlah kedua kaki karena kaki kiri dan kaki kanan tidak selalu sama. Selain itu, sebaiknya calon pembeli sepatu mencoba dan membeli sepatu di sore atau malam hari karena kaki akan sedikit membesar setelah aktif seharian. Gunakan kaus kaki saat mencoba bot untuk memastikan sepatu tetap nyaman walaupun ada lapisan kaus kaki yang tebal.
Hal berikutnya adalah memilih insole yang nyaman. Insole adalah bagian dalam sepatu yang menyentuh telapak kaki. Insole yang bagus menyangga setiap bagian kaki tapi tetap fleksibel mengikuti gerakan kaki.
Saat mencoba sepasang bot, berjalanlah di sekitar toko agar merasakan seberapa nyaman kaki ketika bergerak. Selain berjalan, berdirilah di ujung jari kaki untuk mengetahui apakah jari-jari kaki mempunyai cukup ruang untuk merenggang keluar atau malah terbentur di ujung dan atas sepatu. Kemudian, naikkan tumit seperti hendak naik tangga untuk mengetes apakah tumit bergeser-geser di dalam sepatu. Bot yang bagus akan mencengkeram tumit dengan pas agar pengguna berjalan dengan nyaman.
Selain itu, untuk menentukan kenyamanan bot, calon pembeli harus mengetes fleksibilitas bagian luar dan atas bot. Tes bisa dilakukan dengan empat cara, yaitu menekuk toebox-bagian depan sepatu-ke atas. Bot harus cukup fleksibel untuk menekuk sedikit, tapi tidak sampai setengah sepatu. Periksa juga apakah ada penyangga untuk bagian lengkungan kaki serta selalu pilih bot yang mempunyai hak yang lebar dan tebal karena ini akan membantu menjaga keseimbangan.
Timberland menyatakan, sebagai sepatu yang dirancang untuk kegiatan di dalam dan luar ruangan, bot sebaiknya tahan air. Material tahan air ini memungkinkan sepatu digunakan dalam keadaan dan cuaca apa pun, baik saat cerah maupun hujan. Bagian keliman sepatu juga harus rapat untuk semakin melindungi kaki dari basah dan lembap.
Untuk pemilihan bahan, pada umumnya bot terbuat dari kulit atau bahan sintetis, termasuk bahan berteknologi tinggi seperti cordura yang tahan goresan. Pilihlah bot yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan gaya hidup dan kemampuan pengguna melakukan perawatannya. "Bahan kulit lama-lama akan menyesuaikan dengan kaki, tapi bahan ini juga harus dirawat agar tidak kering dan pecah." Sementara itu, bahan sintetis lebih mudah dirawat tapi tidak akan seelegan sepatu bot klasik. PRAGA UTAMA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo