Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Soto Lamongan dari Jawa Timur masuk dalam daftar 10 sup ayam terenak di dunia versi TasteAtlas, sebuah platform panduan online yang membahas olahan tradisional, restoran autentik, ulasan kritikus, serta berfokus pada berbagai hidangan dunia. Dalam daftar yang dirilis 31 Januari 2025, kuliner berkuah itu berada di urutan ketiga dengan angka 4,4 dari lima bintang ulasan, 90 persen orang menyukai dan 10 persen biasa saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menu ini satu-satunya hidangan Indonesia yang masuk dalam urutan. Tahun lalu, soto Lamongan berada di peringkat ke 42 dari 50 sup terenak di dunia bersama empat sajian lain, yaitu rawon, soto betawi, gulai, dan empal gentong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soto Lamongan merupakan makanan dengan kuah berwarna kuning yang kaya akan rempah. Makanan ini dibuat dengan potongan ayam yang di rebus perlahan dalam kuah kaldu bersama aneka bumbu, meliputi serai, ketumbar, biji jinten, lengkuas, bawang putih, kunyit, kemiri, dan jahe. Bahan-bahan itu dihaluskan, lalu digoreng terlebih dahulu dan dimasukan dalam air rebusan. Tambahkan penyedap rasa agar lebih menghasilkan kuah lezat serta gurih. Setelah ayam matang, suwir-suwir dagingnya sesuai selera.
Umumnya, dalam satu porsi akan disajikan bersama mi, kol, daun bawang, telur rebus, taburan bubuk koya, serta pelengkap lainnya. Sterseup tradisional itu biasa disantap bersama sambal serta nasi hangat. Menu ini tepat disantap saat sarapan, cuaca hujan, dan makan malam supaya menghangatkan tubuh.
Oleh masyarakat setempat, soto Lamongan dibuat dalam mangkuk besar, ditemani irisan jeruk nipis, sambal, dan kerupuk. Makanan ini kerap menjadi menu sarapan atau hidangan utama waktu makan siang. Meskipun penyajian sederhana, rasa khas berkat rempah-rempahnya membuat soto ini menjadi sajian favorit.
Sejarah Soto Lamongan
Melansir Antara, soto lamongan pertama kali muncul sekitar 1980 hingga 1990-an. Sebelum menjadi soto yang dikenal sekarang, menu tersebut sudah melalui proses panjang dan memadukan berbagai akulturasi, mulai dari Cina, Jawa, hingga Belanda. Kala itu, sebagian penduduk Lamongan merupakan perantau yang berdagang soto di Indonesia. Dampak olahan Cina peranakan terhadap resep soto ayam masih ada, bisa dilihat lewat penggunaan soun, kecap, dan tauge.
Selain itu, pemakaian rempah dalam kuah mencerminkan tradisi Jawa yang terpengaruh budaya India. Bekas kuliner Eropa dapat ditemukan melalui bahan seperti ketumbar, merica, seledri, hingga kubis. Waktu terus berjalan, soto Lamongan berkembang dan memiliki banyak variasi, tetapi karakteristik kuahnya tetap dijaga.
10 Sup Ayam Terenak di Dunia
Dari 44 kuliner dalam daftar yang dirilis Taste Atlas pada 31 Januari 2025 lalu, ada 10 sup ayam terenak di dunia. Posisi teratas diraih oleh tom kha gai, Thailand tengah dengan ulasan 4,5 bintang. Kedua, Ciorba Radauteana sajian khas Rdui, Rumania, mendapat 4,5 penilaian. Lalu, ketiga soto lamongan, disusul nela orba dari Serbia sebanyak 4,4 ulasan.
Kelima, rosó z kury, sup tradisional Polandia, dengan kaldu ayam bening dan kental. Di urutan keenam dengan 4,3 angka ada Sopa de gallina india dari El Salvador, bahan utama yaitu ayam kampung hasil ternak rumah galina india. Lalu, posisi tujuh hidangan Vietnam Chicken Pho 4,2 penilaian. Delapan, kuliner Sancocho Colombiano khas Kolombia. Kemudian, ada sajian Georgia, Chikirtma. Terakhir, Sup (de pui) cu tieei makanan asal Romania.
NIA NUR FADILLAH