Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru di Pertemuan Tahunan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) di Madrid menunjukkan seorang anak dua kali lebih mungkin terkena diabetes tipe 1 (T1D) jika ayah mereka mengidap kondisi tersebut, dibandingkan ibunya yang mengidap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penelitian ini merupakan penelitian terbesar di bidangnya dan menunjukkan bahwa paparan T1D saat dalam kandungan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kondisi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti Utama dari Diabetes Research Group, Universitas Cardiff, Inggris Dr. Lowri Allen mengungkapkan bahwa orang dengan riwayat keluarga diabetes tipe 1 memiliki risiko delapan hingga 15 kali lebih besar mengembangkan kondisi autoimun ini. Namun, risikonya lebih tinggi jika ayah yang terjangkit daripada ibu.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa diabetes tipe 1 pada ibu dikaitkan dengan perlindungan relatif bagi anak-anak mereka terhadap kondisi tersebut. Tim peneliti, termasuk Profesor Richard Oram dari Universitas Exeter, melakukan meta-analisis terhadap data dari lima studi, melibatkan 11.475 individu dengan T1D. Hasilnya menunjukkan anak-anak lebih mungkin memiliki ayah dengan T1D dibandingkan ibu.
Temuan ini menunjukkan bahwa perlindungan yang diberikan oleh ibu dengan T1D bersifat jangka panjang, berlanjut hingga dewasa. Para peneliti juga menemukan bahwa risiko genetik untuk T1D tidak berbeda antara anak-anak dengan ibu atau ayah yang terkena dampak, menunjukkan bahwa paparan selama kehamilan berperan penting.
Dr. Allen menambahkan, memahami mengapa ibu dengan T1D menawarkan perlindungan relatif dapat membantu mengembangkan cara baru untuk mencegah diabetes tipe 1. Sementara Profesor Oram menyebutkan bahwa studi ini membuka jalan bagi terapi baru untuk mencegah diabetes tipe 1, terutama pada individu dengan risiko tinggi.
Dikutip dari Healthy Children, diabetes tipe 1 dapat dimulai pada usia berapa pun, ada periode puncak pada usia sekitar 5 hingga 6 tahun dan kemudian pada usia 11 hingga 13 tahun. Sering kali tanda pertama adalah peningkatan frekuensi buang air kecil anak, terutama di malam hari, dan dapat menyebabkan anak yang sudah dilatih menggunakan toilet mulai mengompol lagi. Ada juga gejala utama lainnya, misalnya, sangat haus dan lelah, berat badan turun, dan nafsu makan meningkat.
Mengenali gejala diabetes tipe 1 sejak dini adalah hal yang penting. Kadar gula darah tinggi dan dehidrasi yang disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol berbahaya dan dapat menyebabkan anak-anak membutuhkan insulin dan cairan intravena di ruang gawat darurat anak atau unit perawatan intensif .
HEALTHYCHILDREN.ORG | INDIATVNEWS
Pilihan editor: Apakah Penderita Diabetes Bisa Sembuh? Ini Penjelasannya