Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Suka Memelihara Kucing, Wajib Ketahui 6 Penyakit Kucing Ini

Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang bisa mengidap berbagai penyakit. Simak penyakit kucing yang wajib Anda tahu.

31 Juli 2023 | 10.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kucing terluka. Istock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang pasti sudah tidak asing lagi dengan kucing. Kucing adalah salah satu jenis hewan yang dapat dipelihara di rumah. Kucing dikenal sebagai hewan yang ramah kepada orang dan memiliki sifat yang manja sehingga banyak orang yang ingin memeliharanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, sebelum memelihara kucing, sebaiknya seseorang melakukan research terhadap penyakit-penyakit yang bisa menyerang hewan tersebut. Berikut merupakan daftar penyakit umum yang terjadi pada kucing:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Diare

Penyakit diare pada kucing bisa menyerang usia anak-anak hingga dewasa. Melansir Petmd, kucing hamil yang menderita penyakit ini memiliki risiko kematian lebih tinggi dan dapat mengalami komplikasi. Diare pada kucing bisa dilihat dari konsistensi, frekuensi, dan warna kotorannya. Pemilik kucing harus memperhatikannya dengan rinci. Sebab, apabila frekuensinya sudah lebih dari 24 jam, kucing dapat mengalami dehidrasi dan harus segera diperiksa ke dokter hewan. 

2. Penyakit Saluran Kencing Bagian Bawah

Penyakit ini sering disingkat menjadi FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease). Kucing yang mengalami penyakit ini akan memiliki masalah pada kandung kemih dan uretranya. Biasanya, kucing yang mengalami FLUTD sering buang air kecil sembarangan, seperti di tempat tidur, karpet, atau pakaian. Selain itu, mereka juga buang air kecil dalam jumlah yang sedikit dalam satu waktu. Ketika penyakit sudah memburuk, biasanya urin kucing akan bercampur darah. 

3. Feline Panleukopenia

Feline Panleukopenia adalah penyakit yang disebabkan oleh virus kucing, feline parvovirus. Mengutip avma.org, virus ini biasanya sering menyerang anak kucing yang berusia 3-5 bulan dan menyebabkan kematian.

Kucing yang sehat dapat terinfeksi virus dari kucing sakit melalui tinja, urin, atau sekresi hidung. Penyebaran virus hanya memakan waktu yang singkat, yaitu 1 hingga 2 hari. Kucing yang sudah terinfeksi biasanya akan terlihat lesu, mengalami muntah, keluar cairan di hidung, dan demam tinggi. 

4. Scabies

Scabies pada kucing bisa terlihat ketika mereka memiliki telinga yang berkerak di bagian tepi dan sering menggaruknya. Scabies biasanya disebabkan oleh wabah regional dan dapat ditularkan melalui kontak dengan kucing yang sudah menderita penyakit tersebut. Selain telinga yang berkerak, gejala yang dialami oleh kucing penderita scabies, yaitu rambut rontok, peradangan, kulit yang mengelupas, dan rasa gatal yang intens. 

5. Katarak

Kucing bisa mengalami katarak ketika lensa bening mereka berubah menjadi keruh atau buram dan mengganggu cahaya untuk mencapai retina. Katarak biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau jamur, faktor genetik, kanker, nutrisi yang tidak seimbang, dan diabetes. Penyakit ini bisa didiagnosis dengan menggunakan alat khusus, ophthalmoscope untuk melihat struktur internal mata kucing. Tentunya, hal tersebut hanya bisa dilakukan ketika kucing diperiksa ke dokter hewan. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus