Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sushi Termahal di Dunia Seharga Rp36 Juta, Apa Isinya?

Sushi Kirimon menyiapkan Kiwami Omakase menggunakan teknik dan metode tradisional dan semua bahan berasa dari Jepang.

11 Agustus 2023 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penggemar sushi rela mengeluarkan banyak uang untuk menikmati kelezatan makanan Jepang itu. Tapi kalau sushi yang satu ini, masihkah penggemar makanan ini mau merogoh kocek lebih dalam lagi?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sushi Kirimon, sebuah restoran di Osaka, Jepang, menambahkan sajian sushi yang lezat namun mahal ke dalam menunya. Satu paket "Kiwami Omakase", yang terdiri dari 20 potong sushi, dihargai JP¥350.000 atau sekitar Rp36,8 juta, menjadikannya sebagai sushi termahal di dunia, menurut Guinness World Records.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rekor sebelumnya dibuat pada 2010 oleh koki Angelito Araneta Jr, yang menyajikan lima potong nigiri yang dihiasi berlian dan dibungkus dengan daun emas 24 karat seharga 91.800 Peso Filipina atau sekitar Rp24 juta. 

Situs web Guinness World Records menyatakan bahwa penyajian Sushi Kirimon disiapkan menggunakan teknik dan metode tradisional Jepang. “Dengan menggunakan bahan-bahan pilihan dari seluruh Jepang, restoran ini menciptakan hidangan ini untuk mempromosikan Washoku (masakan tradisional Jepang),” katanya.

Hidangan lezat ini terdiri dari potongan nigiri, yaitu irisan tipis ikan mentah yang diletakkan di atas bola nasi. Ada juga beberapa potong sashimi (ikan mentah tanpa nasi) dan dua potong maki (irisan sushi gulung).

Dalam catatan Guinness World Records, sushi ini juga dibuat dari ikan tilefish putih dan kaviar beluga, shinko (bayi gizzard shad), tuna sirip biru Pasifik, chum salmon, cumi-cumi karang sirip besar, daging ekor paus sei, murasaki uni (landak laut ungu), dan bafun uni (landak laut hijau).

Selain itu ada abalon kukus, sepotong futomaki berisi kepiting berbulu, belut conger, telur belanak kering, hati monkfish, bulu babi ungu, mentimun, jamur matsutake, jamur shiitake, kanpyo (serutan labu kering), Oboro (serutan udang kering), dan telur.

Bahan lainnya adalah perut tuna berlemak, perut tuna dengan lemak sedang, lean tuna back, perut tuna marmer, perut tuna bakar, udang macan Jepang, udang kancing dan kaviar beluga, belut conger, belut laut dan truffle hitam, serta kepiting berbulu dan kaviar beluga

“Setelah semua potongan sushi disusun di atas piring, taburan daun emas ditambahkan sebagai sentuhan akhir,” demikian tambahan keterangan hidangan tersebut. 

Ikan-ikan tersebut berasal dari seluruh Jepang. Misalnya, tilefish berasal dari Oita, yang terletak di pulau paling selatan Kyushu di Jepang; udang kancing berasal dari pulau paling utara Hokkaido; ikan shinko berasal dari Shizuoka, yang terletak di pesisir selatan pulau utama Honshu di Jepang; dan udang windu berasal dari Awaji, sebuah pulau kecil yang terletak di antara Pulau Honshu dan Shikoku.

Nasi yang digunakan untuk nigiri berasal dari Akita, terletak di sisi barat laut Honshu, sedangkan nasi yang digunakan untuk sushi gulung adalah campuran nasi Akita dan nasi Tsuyahime dari Yamagata.

Cuka sushi yang digunakan adalah campuran cuka tua dari Tokyo dan Chiba.

INDIAN EXPRESS | HINDUSTAN TIMES 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus