Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tak Hanya 1, Kanker Juga Bisa Dipicu Kombinasi Faktor Risiko

Dokter menyebut sejumlah faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kanker, terutama pada orang dewasa, dari keturunan sampai gaya hidup tidak sehat.

12 Februari 2025 | 20.38 WIB

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi kanker (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker merupakan penyakit yang ditandai pertumbuhan sel tubuh yang abnormal dan tidak terkendali, yang dapat merusak jaringan dan organ tubuh serta menyebar ke bagian tubuh lain. Dokter Maria Ulfa menyebut sejumlah faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kanker, terutama pada orang dewasa. Menurutnya, faktor risiko yang bisa menjadi penyebab kanker salah satunya  konsumsi makanan tidak sehat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Makanan seperti yang dibakar, kemudian makanan-makanan yang diolah dan berpengawet, itu bisa jadi pemicu terjadinya kanker," kata dokter di Poliklinik Perum LKBN ANTARA dalam diskusi kesehatan di Jakarta Pusat, Rabu, 12 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kemudian, gaya hidup tidak sehat seperti kurang olahraga, minum minuman beralkohol dan kebiasaan merokok, serta terinfeksi virus hepatitis B, C, dan HPV juga bisa menjadi faktor risiko kanker. Faktor penyebab lain adalah lingkungan yang terkontaminasi paparan zat kimia berbahaya seperti asbes, benzena, atau lingkungan yang berpolusi udara. Keturunan juga menjadi faktor risiko kanker.

"Genetik ini internal turunan dari keluarga. Bila ada keluarga seperti ayah, ibu, atau saudara kandung yang kanker, kemungkinan bisa terkena," ujarnya.

Kombinasi faktor risiko
Dia menambahkan penyebab kanker tidak hanya dari satu faktor risiko tapi juga bisa dari kumpulan berbagai faktor tersebut. "Memang kanker ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Jadi tidak hanya satu faktor saja, bukan dari makanan saja, tapi tadi mungkin gaya hidup yang lain, mungkin ada kebiasaan merokoknya," paparnya.

Selain itu, gejala yang perlu diwaspadai seperti ada benjolan, demam berkepanjangan, pendarahan yang tidak normal, batuk, sesak terus-menurus, serta timbul kelainan kulit.

"Misalnya perubahan kulit, teksturnya jadi mengkerut atau perubahan pada tahi lalat bertambah besar, atau warnanya semakin coklat, ada gatal, itu mesti diwaspadai," jelasnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus