Tak Lakukan Pemanasan sebelum Olahraga, Seperti Maju Perang tanpa Senjata

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum melakukan aktivitas olahraga, biasanya kita akan melakukan pemanasan. Dilansir dari laman elearning.smkidttelukpakedai.sch.id, pemanasan atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan warming up adalah tahap awal sebelum melakukan olahraga sebagai persiapan tubuh untuk meningkatkan frekuensi jantung dan penguluran otot yang bertujuan untuk mempersiapkan emosional dan fisiologis untuk melakukan berbagai macam latihan.

Dilansir dari laman apki.or.id, normalnya pemanasan dilakukan selama 5-10 menit sebelum berolahraga. Tetapi, lamanya pemanasan juga dapat disesuaikan dengan level atau intensitas serta jenis olahraga yang akan dilakukan. Apabila intensitas olahraga yang akan dilakukan cukup tinggi, maka pemanasan yang dilakukan juga harus disesuaikan untuk mempersiapkan tubuh semaksimal mungkin.

Meskipun sederhana, tetapi masih banyak orang yang malas melakukan pemanasan karena menganggap tidak penting. Padahal, menurut laman nsmi.org.uk, pemanasan cukup penting dilakukan untuk meminimalisir terjadinya cedera selama berolahraga. Hal ini karena ketika pemanasan, otot akan lebih lentur sehingga dapat mencegah cedera sendi dan otot seperti terkilir, keseleo, kram otot, salah urat, sakit otot, dan lain-lain.

Dalam pemanasan, terdapat kombinasi latihan antara kardiovaskular, peregangan, dan latihan kekuatan. Latihan kardiovaskular dirancang untuk meningkatkan sirkulasi, suhu tubuh, dan detak jantung. Peregangan akan melenturkan otot dan mempersiapkannya untuk gerakan yang akan dilakukan ketika berolahraga. Sementara latihan kekuatan seperti sprint dan lompatan akan meningkatkan intensitas dan mempersiapkan tubuh ketika melakukan gerakan secara tiba-tiba ketika olahraga.

Terdapat beberapa gerakan pemanasan yang penting. Mulai dari berlari dan melompat di tempat, gerakan memutar kepala, gerakan tangan, gerakan memutar pinggang, hingga lunges dan half squat.