Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Persepsi cantik di era modern yang menekankan pada penampilan sering menyebabkan orang mengalami beauty anxiety. Fenomena tersebut umum terjadi di kalangan remaja yang takut ditolak lingkungan sosial karena penampilan fisik sehingga menyebabkan kurangnya penerimaan diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Psikolog dari Universitas Indonesia, Dian Wisnuwardhani, menjelaskan beauty anxiety disebabkan pengalaman trauma masa kecil seperti diejek teman sebaya. Trauma tersebut kemudian membuat orang seolah terjebak dalam standar penampilan fisik yang menarik menurut lingkungan sekitar dan media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Beauty anxiety atau beragam isu kesehatan mental lain yang berhubungan dengan penampilan fisik biasanya timbul karena beberapa hal seperti pengalaman trauma masa kecil seperti diledek atau diejek oleh teman sebaya sehingga orang dapat mengalami body dissatisfaction atau bahkan terjebak dengan body image yang ada di lingkungan sekitar dan keterpaparan tentang beauty image dari media sosial," ujar Dian.
Daya tarik hanya fisik
Dia menambahkan fenomena tersebut sering terjadi pada perempuan muda yang tinggal di kota-kota besar, di mana daya tarik dianggap hanya datang dari penampilan fisik. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri dengan penampilan fisik sendiri, Dian menganjurkan untuk mencoba menumbuhkan rasa syukur atas apa yang dimiliki sehingga dapat memunculkan nilai-nilai positif serta menerima kondisi diri.
Setelah mendapatkan pemikiran dan perasaan yang lebih positif, orang dapat mencoba melakukan perawatan fisik yang komprehensif untuk memaksimalkan penampilan dengan baik dan proporsional sesuai kepribadian serta kenyamanan sendiri. Dengan memiliki perasaan yang lebih positif serta perawatan fisik yang komprehensif maka orang dapat merasakan peningkatan kepercayaan diri yang mempengaruhi positivitas berbagai aspek kehidupan, baik dalam dunia profesional maupun interaksi sosial.
Pilihan Editor: Viral di Media Sosial, Apa Itu Mask Fishing ?