Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker memang menakutkan namun sangat penting untuk mengetahui penyakit ini lebih awal. Dengan begitu, orang dapat meningkatkan peluang bertahan hidup dan menghentikan pertumbuhan atau penyebarannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mempelajari beberapa tanda terkena kanker adalah salah satu cara untuk proaktif dalam mendeteksi penyakit ini sejak dini. Dilansir dari eatthis, berikut tanda yang harus diwaspadai terkait kanker dan perlu deteksi dini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benjolan dan pembengkakan di kelenjar getah bening
Ketika tubuh sedang melawan pilek, flu, atau penyakit lain, kelenjar getah bening di leher dan ketiak mungkin membengkak atau terlihat membesar. Ini sangat normal dan merupakan tanda tubuh bekerja lembur untuk mencoba membunuh penyakit dengan cepat. Namun, jika pembengkakan di kelenjar getah bening tak hilang dalam beberapa minggu dan jika tetap bengkak atau menjadi benjolan, itu pertanda ada sesuatu yang salah.
Menurut Dr. Adrian Bloor dari The Christie Private Care, jika menemukan benjolan atau pembengkakan baru yang tidak hilang setelah beberapa hari, maka rekomendasinya adalah mencari pertolongan medis. "Ini bisa menjadi indikator awal kanker darah," katanya.
Pembengkakan kelenjar getah bening bisa jadi bukan apa-apa tetapi bisa juga merupakan tanda limfoma, leukemia, atau myeloma.
Tinja berdarah
Melihat darah di tinja bisa menakutkan. Maka penting untuk diperhatikan jika melihat warna merah saat buang air besar. Darah dalam tinja bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit, beberapa di antaranya tidak terlalu serius. Namun, itu juga bisa menjadi indikasi kanker usus besar.
Darah di tinja bisa saja terjadi karena memiliki celah atau retakan pada jaringan di sekitar rektum. Atau, bisa juga dari wasir atau dari kolitis ulserativa atau banyak jenis penyakit lain. Darah hanyalah tanda peringatan, bukan jaminan kanker. Namun, darah merah terang yang jelas pada tinja atau gerakan usus yang lebih sulit harus diperiksa untuk kemungkinan kanker usus besar. Temui dokter jika melihat darah di kotoran sehingga kanker usus besar dapat dicegah.
Suara serak jangka panjang
Jika terlalu banyak minum alkohol pada malam sebelumnya, naik roller coaster, atau menonton konser, itu bisa menyebabkan suara serak. Sembuh dari pilek atau penyakit lain juga dapat menyebabkan suara serak selama beberapa hari. Namun, jika suara serak tanpa sebab dan berlangsung selama beberapa minggu, itu mungkin merupakan tanda kanker laring.
Menurut Dr. Dale Ekbom, dari Mayo Clinic, ketika suara serak berlangsung lebih dari dua minggu, daftar penyebab potensial tumbuh jauh lebih besar. Dia menyebutkan kanker laring sebagai penjelasan yang mungkin dari suara serak jangka panjang. Ketika terdeteksi dini, kanker pita suara sering berhasil diobati dengan pembedahan atau radiasi.
"Suara serak mungkin terkait dengan penyakit yang berkepanjangan atau iritasi sederhana pada pita suara tetapi sebaiknya periksakan jika terus berlanjut," sarannya.
Kulit kuning
Penyakit kuning adalah menguningnya kulit dan mata yang dapat menyebabkan gatal dan iritasi atau mungkin tidak terasa sama sekali. Kulit menjadi kuning ketika saluran empedu tersumbat oleh tumor dan pigmen kuning yang disebut bilirubin menumpuk di sistem. Penyakit kuning dapat diobati melalui pengobatan atau pembedahan.
Namun, penyebab penyakit kuning itulah yang mengkhawatirkan. Sekitar setengah dari pasien didiagnosis dengan tumor di dalam pankreas dan banyak yang menderita penyakit kuning. Jika kulit berwarna kekuningan, sebaiknya segera temui dokter untuk memastikan tidak menderita kanker pankreas.
Benjolan aneh di kulit
Menurut Akademi Dermatologi Amerika (AAD), sekitar 2 juta warganya setiap tahun didiagnosis dengan karsinoma sel basal, suatu bentuk umum dari kanker kulit. Mendeteksi kanker kulit jenis ini sejak dini sangat penting untuk menghentikan penyebarannya. Kabar baiknya, jenis kanker kulit ini tumbuh perlahan tetapi kabar buruknya mudah disalahartikan sebagai jerawat atau bekas luka.
AAD memperingatkan karsinoma sel basal sering berkembang di kepala atau leher dan terlihat seperti pertumbuhan benjolan kulit yang mengkilat, terangkat, dan bulat. Jika Anda melihat pertumbuhan kulit abnormal atau iritasi yang terlihat seperti ini, temui dokter kulit. Meskipun pertumbuhan ini mungkin bukan apa-apa, itu bisa mengindikasikan karsinoma sel basal dan jika diketahui lebih awal, ini adalah prosedur sederhana untuk menghilangkannya.
Kejang
Dalam beberapa kasus, kejang mungkin merupakan akibat dari tumor atau pertumbuhan otak yang bisa menjadi kanker. Menurut Dr. Jessica W. Templer dari Northwestern Medicine Comprehensive Epilepsy Center, pasien mungkin tidak menyadari kejang adalah konsekuensi dari tumor otak.
"Kejang yang disebabkan oleh tumor otak kompleks dan berbeda untuk setiap pasien tergantung pada jenis dan lokasi tumor," jelasnya.
Kejang dapat menunjukkan kadar glukosa abnormal atau tumor jinak, tetapi yang terbaik adalah mencari pengobatan segera untuk mengetahui apakah kanker otak adalah penyebab utamanya.
Benjolan keras di sebelah payudara
Deteksi dini adalah kunci untuk menghentikan penyebaran kanker payudara. Benjolan pada jaringan payudara adalah tanda-tanda kanker mungkin tumbuh. Namun, para profesional di Pusat Perawatan Payudara Carol M. Baldwin dari Stony Brook Cancer Center menyatakan, kebanyakan benjolan payudara, yaitu 80 persen dari yang dibiopsi, adalah jinak atau nonkanker.
Meskipun sebagian besar benjolan tidak bersifat kanker, penting untuk mewaspadai benjolan keras pada payudara. Para profesional medis ini memperingatkan sebagian besar tumor ganas muncul pertama kali sebagai benjolan tunggal yang keras atau penebalan. Tetapi, kehadirannya selalu tanpa rasa sakit. Maka, jika melihat ada benjolan, penebalan, atau kelainan, konsultasikan dengan dokter dan segera lakukan mamogram.
Bercak putih atau abu-abu di mulut
Anda mungkin menemukan bercak putih di mulut sebagai iritasi makanan, kawat gigi, gigi palsu, atau retainer. Namun, jika melihat area menebal di mulut berwarna putih atau abu-abu dan tidak dapat dikerok, mungkin Anda telah mengembangkan leukoplakia. Itu merupakan kondisi perubahan jaringan yang mungkin bersifat prakanker.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 657.000 kasus baru kanker mulut yang berkembang di dunia setiap tahun. Jika Anda merokok, sering minum alkohol, atau menjalani gaya hidup yang tidak sehat, Anda lebih mungkin mengembangkan kanker mulut. Leukoplakia mungkin dapat diobati dan tidak menyebabkan kanker mulut jika diketahui lebih awal.