Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tantangan David Beckham Dalam Hal Diet Makanan

David Beckham ternyata memiliki tantangan sendiri dalam diet makanannya. Untuk memperbaikinya, ia pun melakukan perubahan kecil ini.

4 Januari 2021 | 23.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Atlet Sepak Bola David Beckham mengatakan ada satu tantangan yang dialaminya dalam menjalani hidup sehat. "Aku tidak terlalu pintar minum air putih," katanya dalam pembukaan peluncurkan program AIA Vitality bertajuk All Well Indonesia pada 3 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di masa pandemi ini, ia pun melakukan pola hidup sehat dengan melakukan perubahan kecil. "Saya melakukan perubahan kecil dalam diet saya, dengan lebih banyak minum air putih," kata AIA Global Ambassador ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Program AIA Vitality mencakup empat kunci pilar untuk membantu nasabah fokus dengan perjalanan mereka mewujudkan hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik: Eat Well, Move Well, Think Well dan Plan Well.

Penting untuk setiap orang memantau dan mengatur asupannya. Chef Yuda Bustara mengatakan pola makan sehat harus ada dalam kehidupan kita sehari-hari. "Salah satu caranya adalah dengan menyiapkan sendiri makannya," katanya. Ia tahu banyak orang yang mengeluhkan sulit makan sehat saat memiliki jadwal kegiatan yang padat namun dengan memasak sendiri, kita tahu apa yang masuk dalam tubuh kita. 

Selama ini, kata Chef Yuda, bila berbicara soal diet, yang banyak dipikirkan orang adalah hanya soal menghitung kalori yang terkandung dalam makanannya. Padahal penting untuk masyarakat melihat jenis kalori dan jenis makanan yang masuk dalam tubuh. "Kalau fokusnya hanya jumlah kalori saja, bisa jadi makanan yang dimakan tidak memiliki nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan kita," katanya.

Menurut Yuda, ketika makan sebaiknya memperhatikan makronutrien. "Yaitu karbo, serat dan protein," katanya.

Beberapa sumber karbo berasal dari umbi-umbian, nasi dan terigu. Sedangkan sumber serat tinggi adalah sayuran hijau, buah-buahan. "Beberapa sumber protein adalah daging sapi, kambing, kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang merah, atau kacang hijau," katanya.

"Di setiap piring harus ada 3 makro nutrien ini," kata Chef Yuda mengingatkan pentingnya setiap orang makan dengan gizi seimbang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus