Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tinus pendeta buta

Agustinus syion, 37, dilahirkan buta, berhasil menyelesaikan pendidikan slta-nya. bimbingan disiplin pewartaan & pengetahuan katakese diikutinya setahun dan kini mewartakan injil untuk anak tunanetra. (sd)

29 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENDETA Agustinus Syion, matanya buta sejak kecil. Lahir di Jakarta -- sebagai seorang putra pulau Rote -- 10 Agustus 1942 Ayahnya seorang pensiunan pegawai kota praja, tinggal di Jakarta sejak 1916. Pada 1959 semua keluarga pulang ke Rote bersama ibu dan 2 orang saudaranya. Tahun 1962 -- setelah seluruh keluarganya meninggal -- Agustinus merasa terpanggil untuk mewartakan Injil, untuk orang-orang cacat. Ia mencoba masuk pendidikan SD yang diasuh oleh Depsos NTT khusus untuk anak-anak tuna netra. Dalam usia menjelang dewasa itu ia berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan, SMP, SLTA dengan menggunakan buku-buku brile yang disiapkan Depsos di Kupang. Kemudian Agustinus melamar masuk pendidikan Akademi Teologia GMIT dan Gereja Kristen Sumba. GKS di Oesapa/Kupang. Hanya setahun, pada 1975 ia mendapat bimbingan disiplin pewartaan dan pengetahuan katakese. Tahun berikutnya ditahbiskan menjadi pendeta. "Saya hanya mendengar tempik sorak dan rasa iba terhadap saya. Saya terharu," ujarnya. Sejak 4 tahun terakhir ini ia memberikan pelayanan di gereja-gereja yang jemaatnya sedikit, di desa-desa dan kota. "Terang dunia secara fisik memang tidak kulihat, tetapi terang bagiku dalam bathin," ujarnya lagi. Tentang hidupnya di tengah jemaat, seperti para pendeta lainnya yang mengambil bagian dari kolekte jemaat untuk pembiayaan hidup Tinus berpendapat: "Kami mewartakan Injil Allah, Allah pasti dekat dengan kita. Hiduplah dengan mengerjakan karya Allah."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus